Beranda Berita Nasional Olah 10 Ton Sampah, Pemkot Bandung Luncurkan TPST Berteknologi RDF

Olah 10 Ton Sampah, Pemkot Bandung Luncurkan TPST Berteknologi RDF

TPST-Cicukang-Holis-Bandung.jpeg

harapanrakyat.com,- Pemkot Bandung, Jawa Barat, meluncurkan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Cicukang Holis yang menerapkan teknologi RDF untuk mengolah sampah.

Teknologi RDF merupakan pengolahan sampah anorganik melalui proses homogenizers menjadi ukuran yang lebih kecil.

Hasil dari pengolahan sampah tersebut, dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi terbarukan dalam proses pembakaran recovaring batu bara pembangkit tenaga listrik.

Baca Juga : Antisipasi Kecelakaan, Pemkot Bandung Tertibkan Kabel Semrawut

Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengatakan, TPST dengan teknologi RDF tersebut mampu mengolah hingga 10 ton sampah residu dan sampah kering setiap harinya. Dengan demikian, dapat menurunkan jumlah sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

“Teknologi RDF di TPST Cicukang Holis ini, merupakan kolaborasi Pemkot Bandung dengan Kementerian PUPR,” ungkapnya di sela-sela peninjauan operasional TPST Cikukang Holis, Kota Bandung, Selasa (21/2/2023).

BACA JUGA:  PNS vs ASN Ternyata Beda, Jangan Keliru Ya!

Kendati demikian, Yana tetap mengajak masyarakat terus melakukan pengelolaan sampah. Sehingga memaksimalkan upaya penanganan sampah dan mendukung teknologi yang sudah ada.

“Karena dengan kapasitas sebesar apapun (teknologi TPST), tentu tetap perlu dibantu kebiasaan warganya,” ujarnya.

Yana mencontohkan, cara membiasakan masyarakat untuk memilah sampah sejak di rumah, misalnya dengan menerapkan pengangkutan sampah yang lebih tematik.

“Hari Senin dan Selasa, petugas sampah hanya mengangkut sampah jenis A, organik, misalnya. Lalu pada hari lainnya mengangkut sampah jenis lainnya. Jika nanti bercampur lagi di TPS, setidaknya jenis sampahnya sama,” ucapnya.

Pengolahan dan Penanganan Sampah Jadi Perhatian

Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan mendukung pembangunan TPST Cicukang Holis tersebut, terlebih dengan penerapan teknologi RDF tersebut.

“Setelah kami cermati, teknologi RDF ini tidak menimbulkan ekses emisi dan berpotensi menimbulkan polusi yang membahayakan masyarakat. Apalagi ini yang skala sedang, perhari 10 ton. Hasilnya ada yang bisa kita manfaatkan, seperti untuk kebutuhan industri tekstil,” tuturnya.

BACA JUGA:  Indonesia Tantang Bahrain di Laga Penentu Kualifikasi Piala Dunia 2026

Tedi mengakui, dari berbagai isu strategis di Kota Bandung, persoalan sampah harus mendapatkan perhatian penuh dari waktu ke waktu dan secara berkesinambungan.

Pada momentum peluncuran TPST Cicukang Holis yang berbarengan dengan Hari Peduli Sampah Nasional ini, Tedi mengajak seluruh pihak berefleksi pada tragedi TPA Leuwigajah yang menyebabkan jatuhnya korban serta memunculkan julukan Bandung Lautan Sampah setelahnya.

“Kontribusi sampah terbesar ke Leuwigajah atau sekarang ke Sarimukti itu, berasal dari Kota Bandung,” ujar Politisi PKS tersebut.

Sementara itu, Kadis Lingkungan Hidup Kota Bandung, Dudi Prayudi menuturkan, Pemkot Bandung telah melakukan berbagai upaya untuk menekan angka sampah.

BACA JUGA:  7 Pondok Pesantren Terbaik dan Terbesar Di Subang 2024, Cek No. 4

Baca Juga : Kereta Api Diesel Bandung Raya Berganti Jadi KRL

Di antaranya, Dudi menjelaskan, melalui program Kang Pisman, Kawasan Bebas Sampah (KBS), Waste to Food, membangun Pusat Olah Organik, Sekolah Kang Pisman, hingga berkolaborasi dengan Bandung Great Sale pada HJKB ke-212.

Pihaknya berharap TPST Cicukang Holis dengan teknologi RDF dapat menghasilkan pengolahan sampah yang sejalan dengan sirkuler ekonomi dan mengurangi emisi gas rumah kaca.

Ia menambahkan, di Kota Bandung akan ada 9 TPST yang menerapkan teknologi RDF. Hal ini hasil kolaborasi berbentuk Improvement Of Solid Waste Management to Support Regional Area and Metropolitan Cities (ISWMP).

“Maka pada 2023 ini, ada 3 lagi. Di daerah Nyengseret, Cicabe, dan Tegallega. Kita berharap pengelolaan sampah di Kota Bandung lebih baik kedepannya,” ucapnya. (Rio/R13/HR-Online/Editor-Ecep)