Beranda Berita Nasional Nyaris Tak Terdengar, Terungkap Kelanjutan Proyek Wahana Edukasi The Mummy di Kota...

Nyaris Tak Terdengar, Terungkap Kelanjutan Proyek Wahana Edukasi The Mummy di Kota Banjar

Mumy.jpg

harapanrakyat.com,- Pemerintah Kota Banjar, Jawa Barat, memastikan kejelasan kelanjutan proyek wahana edukasi The Mummy, di kawasan Banjar Water Park (BWP) yang hampir satu tahun ini mangkrak.

Kepala Bagian Ekonomi Setda Kota Banjar, Tatang Nugraha, mengatakan, pihaknya akan segera melakukan pembahasan lagi dengan investor, terkait proyek wahana edukasi sejarah di kawasan BWP.

Sementara ini, pihaknya belum bisa bertemu secara langsung dengan pihak investor. Hal itu karena sedang fokus menggarap proyek yang lain di luar daerah.

BACA JUGA:  10 Tempat Wisata Keren di Subang 2024, No. 4 Viral

Tetapi, dari komunikasi yang pihaknya lakukan, sejauh ini pihak investor masih berkomitmen untuk melanjutkan proyek wahana edukasi sejarah tersebut. Rencananya akan datang ke Banjar pada awal tahun depan.

“Terakhir kami konfirmasi sedang ada proyek di Solo. Saya belum bisa bertemu langsung, tapi ada statement dari yang bersangkutan. Nanti awal tahun akan datang ke Banjar,” kata Tatang kepada harapanrakyat.com, Jumat (22/12/2023).

BACA JUGA:  Cartridge Emulsion: Bahan Peledak Ekspor Andalan PT DAHANA ke Australia

Baca Juga: Wisata Edukasi The Mummy Kota Banjar Tak Kunjung Terwujud

Lanjutnya Tatang, ketika datang ke Banjar, pihaknya akan meminta komitmen kepastian kelanjutan pembangunan proyek wahana edukasi The Mummy. Yakni dengan ketentuan batas waktu selama 6 bulan di tahun 2024.

Apabila dalam batas waktu selama 6 bulan itu ternyata nantinya masih tidak ada perkembangan, maka Pemkot Banjar akan mengambil sikap dengan melakukan pemutusan kontrak atas proyek tersebut.

BACA JUGA:  10 Tempat Wisata Keren di Subang 2024, No. 4 Viral

Sedangkan, terkait kondisi bangunan proyek wahana edukasi The Mummy, kata Tatang, sebetulnya untuk progres pembangunannya sudah sekitar 40 persen. Tetapi sekarang terdapat sejumlah barang-barang yang rusak karena belum ada kelanjutan.

“Progres pembangunan kemarin sudah 40 persen, sudah jadi sebetulnya. Namun karena sekarang ditinggalkan pegawainya, jadi ada barang-barang yang sudah rusak lagi,” katanya. (Muhlisin/R3/HR-Online/Editor: Eva)