Beranda Berita Nasional Nasi Lemeng Khas Langkaplancar Pangandaran, Kuliner Tradisional yang Menggugah Selera

Nasi Lemeng Khas Langkaplancar Pangandaran, Kuliner Tradisional yang Menggugah Selera

Nasi-Lemeng-Khas-Langkaplancar.jpg

harapanrakyat.com,- Nasi Lemeng khas Langkaplancar, Kabupaten Pangandaran terkenal sebagai salah satu kuliner yang menggugah selera. Apalagi banyak yang menyukai makanan tradisional ini.

Rasa dan aromanya yang khas, membuat banyak orang menyukainya. Selain proses pembuatannya yang unik, juga bahan-bahan yang digunakan tidak terlepas dari alam.

Salim, salah satu warga Kecamatan Langkaplancar mengatakan, pembuatan nasi lemeng ini menggunakan bambu, daun ramasi dan nasi.

Menurutnya, orang Langkaplancar zaman dahulu terbiasa memakan nasi lemeng karena saat itu tidak semua warga memiliki perabotan rumah tangga pabrikan. Sehingga memanfaatkan apa yang ada di alam. 

BACA JUGA:  Rumah Nenek Satinah di Subang Terancam Ambruk, Relawan Harap Ada Donatur yang Peduli

Baca juga: Menelisik Asal-usul Nama Kecamatan Langkaplancar Pangandaran

“Makanya tak heran jika sebagian besar warga dulu memasak dengan menggunakan bambu. Meski ini warisan leluhur, tapi masih banyak yang suka di saat sekarang sudah banyak peralatan canggih,” kata Salim, Minggu (14/5/23). 

Untuk membuatnya, lanjut Salim, terbilang sangat mudah, yakni dengan membakar bambu yang di dalamnya sudah terdapat nasi yang dibungkus daun ramasi.

BACA JUGA:  Isu Poligami dan Narkoba Bisa Rontokan Elektabilitas Kandidat di Pilkada Subang

Selain itu, nasi beras yang ada di dalamnya tersebut ada tambahan bumbu rempah-rempah, seperti halnya daun salam dan daun kopo. 

“Nah ini yang membuat aromanya lebih menggoda. Meski proses pembuatannya lebih lama, namun soal rasa lebih enak dan kita bisa kenyang lebih lama. Jadi tahan lapar,” imbuhnya. 

Biasanya, lanjut Salim, pembuatan nasi lemeng khas Langkaplancar ini ketika ada tamu dari luar daerah maupun saat survival di alam. 

BACA JUGA:  Penginapan Murah Subang: Daftar Alamat dan Tarif (2024)

“Kalau lagi survival ketika bawa alat masak kan repot, makanya kita manfaatkan yang ada di dalam saja. Jika ada yang belum pernah coba, bisa datang ke wilayah kami,” pungkasnya. (Enceng/R6/HR-Online/Editor: Muhafid)