harapanrakyat.com,- Musim panen padi kali ini dikeluhkan para petani di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Pasalnya, harga gabah tidak sebanding dengan pengeluaran petani dari masa tanam hingga panen.
Imas, salah seorang petani padi di Kecamatan Mangunjaya, Kabupaten Pangandaran, mengatakan, harga gabah saat ini mencapai Rp 500 ribu sampai Rp 600 ribu per kwintal.
“Harga tersebut tidak sesuai harapan para petani. Kalau hasil dari tanaman padi memang sebanding, tapi pengeluaran pun cukup besar. Hal itu jauh di bawah harapan,” tuturnya, Selasa (21/03/2023).
Ia menyebutkan, sebelum musim panen padi tiba, harga gabah mencapai Rp 700 ribu per kwintal, bahkan bisa lebih. Jika harga tersebut tidak berubah maka para petani tidak akan merasa rugi.
Baca Juga: Syukuran Panen Raya Padi Kamboja di Pangandaran, Petani Usulkan Ini
Namun, kalau harga gabah di bawah Rp 700 ribu per kwintal, jelas petani mengeluh karena tidak seimbang dengan pengeluaran.
“Ya, kami dari mulai menggarap sawah hingga panen biayanya cukup besar. Terutama untuk biaya pupuk. Selain itu, pupuk juga bahkan sulit untuk kita dapatkan,” ungkap Imas.
Menurutnya, harga gabah turun karena sekarang ini padi melimpah di berbagai daerah, sebab musim panen padi serentak. Hal tersebut berimbas pula pada harga gabah.
“Harga gabah per kwintalnya berkisar antara 500 ribu rupiah sampai 600 ribu rupiah. Tentunya kami sebagai petani berharap harga gabah bisa naik agar petani tidak rugi,” pungkas Imas. (Ntang/R3/HR-Online/Editor-Eva)