Beranda Berita Subang Musim Kemarau, 1600 Ha Lahan Sawah di Garut Kekeringan

Musim Kemarau, 1600 Ha Lahan Sawah di Garut Kekeringan

0ce425fdfc2f90d315569aad72b97369.jpg

KBRN, Garut : Kepala Dinas Pertanian Pemkab Garut Beni Yoga mengatakan, memasuki musim kemarau ini hampir 1600 hektar di 9 Kecamatan mengalami kekeringan dan rawan air bersih.

“Kami sudah mendapatkan laporan dan  melakukan pendataan terhadap sejumlah kecamatan yang mengalami kekeringan, dan upaya kami, akan melakukan pemetaan serta mencari sumber mata air yang bisa dieksploitasi guna mengurangi resiko petani dari kerugian, akibat dampak kekeringan,” katanya, Jumat (10/9/2021).

BACA JUGA:  Mengenal Kodim Subang 0605: Profil, Tugas dan Alamat

Dari 1600 hektar tersebut, 60 persen terjadi kekeringan tingkat sedang dan sisanya kekeringan berat dan puso.

“Kekeringan tahun ini tidak separah tahun sebelumnya, dimana hampir 60 persen didominasi oleh kekeringan tingkat sedang yang tersebar diwilayah Garut Utara dan Selatan,” katanya.

“Untuk daerah yang mengalami kekeringan berat dan sedang, kami mengupayakan untuk dilakukan gerakan  pipanisasi dan pompanisasi, serta diberikan bantuan pembenihan bagi yang mengalami puso atau gagal panen,” tuturnya.

BACA JUGA:  Mahasiswa STIESA Subang Belajar Pengelolaan Rantai Pasok dan CSR di PT DAHANA

Menurut Beni, selain gerakan pipanisasi dan pompanisasi serta pemberian benih juga pihaknya berupaya melakukan peningkatan indek pertanaman agar petani bisa meningkatkan hasil produksinya.

“Sudah 3 bulan yang lalu, kami telah mengirimkan surat ke masing masing kecamatan agar bisa mengantisipaai terjadinya bencana kekeringan, dan disarankan agar petani menanam diluar padi seperti palawijaya yang memiliki ekonomis tinggi.

BACA JUGA:  DPRD Subang Tetapkan Raperda Bantuan Hukum dan Usulan Penyelenggaraan Pendidikan

“Untuk menghemat air di tengah kondisi kekeringan, kami telah mrnyarankan untuk menanam palawija yang memliki nilai ekonomis, tapi kadang-kadang petani tidak mengindahkan saran dari kami dan tetap menanam padi,” pungkasnya.