Beranda Berita Nasional MUI Tasikmalaya Ajak Masyarakat Tinggalkan Politik Uang di Pemilu 2024

MUI Tasikmalaya Ajak Masyarakat Tinggalkan Politik Uang di Pemilu 2024

MUI-Tasikmalaya-Pemilu.jpeg

harapanrakyat.com,- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Tasikmalaya mengajak masyarakat untuk meninggalkan politik uang pada Pemilu 2024. Masyarakat jangan lagi terima uang dari salah satu calon. Bahkan MUI mengumpamakan calon yang melakukan politik uang adalah iblis.

Ketua MUI Kabupaten Tasikmalaya KH Ii Abdul Basith menyampaikan hal itu dalam workshop dengan tema Mewujudkan Pemilu Damai, Aman dan Berintegritas. Kegiatan itu digelar Gedung MUI, Jalan KH Ruhiat, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (12/10/2023).

BACA JUGA:  FIM MiniGP Indonesia Series di Sirkuit Gery Mang

Workshop tersebut bertujuan untuk mengajak semua elemen untuk mengedepankan moralitas dan integritas. Sehingga Pemilu 2024 dapat berjalan dengan baik dan membawa Indonesia semakin bermartabat.

“Jadi artinya dalam membangun rivalitas dengan cara tidak baik, jadi harus secara sehat-sehat saja. Politik identitas adalah salah satu cara yang kurang baik, yaitu ada salah satu kelompok yang baik dan benar. Kelompok lainnya menganggap salah dengan memakai dalil-dalil agama, budaya atau apa saja. Hal itu dapat menimbulkan perpecahan. Dalam islam itu dilarang. Mencari-cari dunia dengan perbuatan jelek,” ungkapnya.

BACA JUGA:  FIM MiniGP Indonesia Series 2024: Kompetisi Sengit Pembalap Muda di Sirkuit Gery Mang

MUI menegaskan untuk tinggalkan politik uang. Masyarakat jangan menuntut pemberian uang dari calon, atau menerima uang dari calon. Menurut Ii, hal itu nilainya sangat rendah.

Baca Juga: Kaesang Pangarep ke Tasikmalaya, Sebut Dukung Gibran Jadi Cawapres

“Takut kalau yang nyalon itu Iblis, dan iblis memberi Rp 1 miliyar kepada setiap orang jadi nanti Iblis bisa menjadi Presiden, Bupati. Kalau masyarakat sangat pragmatis, tinggalkan pragmatis di masyarakat,” tegasnya.

BACA JUGA:  Shin Tae-Yong memanggil sebanyak 26 pemain, ini daftarnya

MUI pun mengajak kelompok masyarakat untuk tidak saling menjelekan di media sosial. Masyarakat jangan mudah terprovokasi dengan hal-hal negatif yang ada pada media sosial.

“Kita pun punya tanggung jawab untuk membuat Tasikmalaya lebih baik, Indonesia lebih baik. Itu merupakan tanggung jawab kita untuk menggunakan hak kita dalam menentukan pemimpin sesuai hari nurani. Masyarakat juga jangan golput,” pungkasnya. (Apip/R9/HR-Online/Editor-Dadang)