Beranda Berita Nasional Monopoli BPNT, Puluhan Pemuda Karang Taruna Banjaranyar Ciamis Datangi Kantor Camat

Monopoli BPNT, Puluhan Pemuda Karang Taruna Banjaranyar Ciamis Datangi Kantor Camat

BPNT-Banjaranyar.jpg

harapanrakyat.com,- Puluhan pemuda Karang Taruna mendatangi Kantor Camat Banjaranyar, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Selasa (01/11/2022). Para pemuda tersebut juga tergabung dalam Forum Banjaranyar Sajajar.

Kedatangan puluhan pemuda yang merupakan Ketua Karang Taruna se-Kecamatan Banjaranyar itu bertujuan untuk menggelar audiensi dengan Tikor dan TKSK. Ini terkait mekanisme penyaluran program BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) melalui E-Warong.

Dalam audiensi yang berlangsung di Aula Kantor Kecamatan Banjaranyar itu membahas mekanisme penyaluran BPNT. Karena disinyalir tidak melibatkan unsur kearifan lokal.

Puluhan Pemuda Karang Taruna Ungkap Monopoli Penyaluran BPNT

Ketua Karang Taruna Kecamatan Banjaranyar, Asep mengatakan, selama adanya penyaluran BPNT, banyak terjadi monopoli dan mengesampingkan kearifan lokal.

Selama ini warga Kecamatan Banjaranyar yang notabene memiliki profesi sebagai petani, peternak dan berkebun. Tapi mereka sangat sulit menjual hasil bumi mereka ke E-Warong untuk dipasarkan ke para KPM (Keluarga Penerima Manfaat) BPNT.

“Padahal menurut kami, program BPNT ini bisa menjadi salah satu faktor pendongkrak ekonomi warga dalam setiap wilayah. Khususnya di Kecamatan Banjaranyar. Namun fakta yang terjadi, semuanya tidak mendapatkan fasilitas,” kata Asep.

Baca Juga: Program BPNT Macet, KPM di Kota Banjar Berharap Segera Cair

BACA JUGA:  Mungkinkah Indonesia Menjadi Kejutan di Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026?

Menurutnya, pihak supplier justru lebih mementingkan produk mereka, tanpa memperdulikan kearifan lokal yang nyata-nyata ada di wilayah Kecamatan Banjaranyar.

Agen E-Warong Diminta Masukan Komoditi Lokal

Oleh sebab itu, dalam kegiatan tersebut puluhan pemuda Karang Taruna di Banjaranyar meminta kepada para agen E-Warong untuk bisa memasukan komoditi petani lokal. Kemudian nantinya akan dipasarkan kepada para KPM BPNT sebagai salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat.

“Hal inilah yang mendorong kami untuk melakukan pergerakan. Harapan kami hanya satu, siapapun suplayernya, tolong beri kesempatan warga Banjaranyar untuk bisa ikut terlibat dalam pengadaan sembako BPNT. Karena kami yakin, sembako yang ada di Banjaranyar ini bisa memenuhi standar BPNT,” terangnya.

Dalam kegiatan audiensi puluhan pemuda Karang Taruna itu hanya dihadiri oleh 8 orang pemilik agen E-Warong yang memenuhi undangan dari Forum Karang taruna.

Padahal, kata Asep, jumlah seluruh pemilik agen E-Warong di Kecamatan Banjaranyar ada sekitar 16 orang.

“Saya justru heran dan belum tahu alasannya kenapa para agen E-Warong tidak bisa hadir dalam acara ini. Padahal kami sudah melayangkan surat undangan kepada mereka,” katanya.

Baca Juga: Komisi C DPRD Ciamis Tinjau Lokasi Aspal Mengelupas di Banjaranyar

BACA JUGA:  PNS vs ASN Ternyata Beda, Jangan Keliru Ya!

Meski begitu, pihaknya akan terus menyuarakan keinginannya untuk bisa menjadi supplier komoditi dalam program BPNT.

“Bahkan bila perlu kami akan bongkar kebobrokan monopoli ini,” tandas Asep. 

Forum BPD Banjaranyar Minta Tikor Dengar Harapan Karang Taruna

Sementara itu, Ketua Forum BPD Kecamatan Banjaranyar, Oki Herna Suganda mengatakan, sebelum adanya kegiatan audiensi tersebut, ia mengaku telah kedatangan beberapa pemuda Karang Taruna dari berbagai desa yang ada di Kecamatan Banjaranyar.

Kedatangan beberapa pemda tersebut membahas terkait permintaan mereka untuk ikut terlibat sebagai pengadaan barang dan jasa dalam program BPNT.

“Meski sebenarnya ini bukan ranah kami, namun kami menyarankan agar mereka bisa melakukan pembicaraan secara khusus dengan para agen E-Warong. Nanti difasilitasi oleh Tikor Kecamatan,” terangnya.

Pihaknya berharap Tikor Kecamatan Banjaranyar lebih bisa mendengar apa yang menjadi keinginan dari pemuda Karang Taruna.

Baca Juga: Demo Soal BPNT, Massa Karang Taruna Duduki DPRD Kota Tasikmalaya

Terkait hal itu, Tikor Kecamatan Banjaranyar yang juga sebagai Sekmat Banjaranyar, Dede Hendra mengatakan, dalam kegiatan tersebut pihaknya hanya sebatas memfasilitasi antara para agen dan Karang Taruna.

“Semua itu kami kembalikan lagi kepada para agen. Jika mereka setuju dengan permintaan Karang Taruna, kami sebagai tikor akan mendukung saja. Karena tugas dari Tikor Kecamatan hanya memantau saat proses penyaluran,” kata Dede Hendra.

BACA JUGA:  Tantangan Besar di Balik Perjuangan Budi Gunawan Melawan Perjudian Online Internasional

Beras Produksi Banjaranyar Selalu Ditolak Suplayer BPNT

Dalam kesempatan itu, Yaya, pemilik penggilingan padi dan pengusaha beras asal Desa Cigayam, Kecamatan Banjaranyar mengatakan, selama berjalannya program BPNT, pihak suplayer tidak pernah mau membeli atau menampung hasil bumi asli dari Banjaranyar.

“Bahkan kalau boleh jujur, istri saya merupakan salah satu agen E-Warong BPNT. Namun sejak adanya program BPNT ini, terus terang saya sulit untuk bisa ikut andil memasukan produksi beras asli Banjaranyar kepada supplier,” ungkapnya.

Yaya pun belum tahu kenapa suplayer selalu menolak ketika pihaknya minta agar memasukan produksi beras asli Banjaranyar.

“Alasannya selalu saja ada. Makanya saya juga sebenarnya miris, ko bisa ada program BPNT tapi masukan komudoti sembakonya semuanya dari luar Banjaranyar,” ujar Yaya.

Pantauan harapanrakyat.com, audiensi puluhan pemuda Karang Taruna Banjaranyar itu belum mendapatkan hasil yang sesuai harapan.

Saat berlangsungnya audiensi, TKSK Banjaranyar mangkir dari undangan. Begitupun agen E-Warong hanya hadir dari beberapa desa saja. (Suherman/R3/HR-Online/Editor-Eva)