Subang kembali diguncang oleh kasus pembunuhan keji yang menimpa seorang pemuda disabilitas bernama Toikin (22). Pada Sabtu malam (25/1/2025), jasadnya ditemukan tergeletak di pematang sawah, Dusun Cemara, Desa Kalentambo, Kecamatan Pusakanagara. Tragedi ini meninggalkan luka mendalam bagi keluarga korban dan menyita perhatian masyarakat.
Kondisi Korban yang Mengerikan
Toikin ditemukan dalam kondisi mengenaskan, dengan tubuh penuh luka tusuk yang jumlahnya mencapai 27 berdasarkan hasil visum. Ketika ditemukan, korban mengenakan celana panjang putih dan kaos hitam yang telah berlumuran darah. Di lokasi kejadian, polisi juga menemukan pisau tanpa gagang yang diduga menjadi alat kejahatan pelaku.
Hasil autopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Indramayu mengungkap luka tusuk di berbagai bagian tubuh korban, termasuk kepala, punggung, dan pergelangan tangan. Temuan ini memperkuat dugaan bahwa Toikin menjadi korban pembunuhan sadis.
Sosok Korban yang Pendiam dan Tak Punya Musuh
Toikin dikenal sebagai pemuda pendiam yang memiliki keterbatasan fisik sejak lahir. Ia mengalami kesulitan berjalan dan berbicara, sehingga kecil kemungkinan ia terlibat dalam konflik atau perkelahian. “Toikin anak baik, tidak pernah ada masalah dengan siapa pun,” ujar Away, pamannya, penuh haru.
Keluarga korban sangat terpukul dengan kepergian tragis ini. Mereka berharap polisi segera mengungkap siapa pelaku di balik kejahatan keji tersebut.
Jejak Terakhir dan Penyelidikan Polisi
Sebelum ditemukan tewas, Toikin sempat terlihat berjalan bersama dua orang, seorang pria dan wanita, menurut saksi mata. Polisi juga menemukan rekaman CCTV yang menunjukkan keberadaan korban di area sekitar lokasi kejadian. Namun, hingga kini, pelaku dan motif pembunuhan masih menjadi misteri.
Polisi mengungkapkan bahwa ponsel korban tidak ditemukan di lokasi, diduga diambil oleh pelaku. Hal ini menambah kompleksitas penyelidikan. Satreskrim Polres Subang terus menggali informasi dari saksi dan barang bukti untuk mengungkap kasus ini.
Keluarga dan Masyarakat Menuntut Keadilan
Keluarga korban tidak hanya merasakan duka mendalam tetapi juga menyimpan harapan besar agar pelaku segera ditangkap dan dihukum seberat-beratnya.
“Kami ingin keadilan ditegakkan. Pelaku harus bertanggung jawab atas perbuatannya,” tegas Armanto, kakak korban.
Masyarakat Subang pun turut mengecam pembunuhan ini. Banyak yang berharap kasus ini bisa segera diungkap untuk menghindari keresahan lebih lanjut di tengah warga.
Kasus yang Menggemparkan Subang
Tragedi yang menimpa Toikin bukan hanya kisah pilu bagi keluarga, tetapi juga menjadi pengingat akan pentingnya perlindungan bagi kaum disabilitas. Kepergiannya yang penuh misteri menyisakan luka mendalam dan tuntutan keadilan yang menggema di seluruh Subang.
Hingga kini, polisi masih berupaya keras menyelidiki kasus ini. Semua pihak berharap agar pelaku segera tertangkap dan keadilan ditegakkan untuk Toikin dan keluarganya. Tragedi ini menjadi bukti bahwa kekerasan terhadap siapa pun, termasuk mereka yang memiliki keterbatasan, harus dilawan bersama.