harapanrakyat.com,- Penyebab tewasnya perempuan muda bernama Silvi (17) di kos-kosan Kampung Gunung Ceuri, Kelurahan Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Rabu (16/8/2023) lalu masih menjadi misteri.
Untuk mengungkap penyebab kematian korban, Tim Forensik Polda Jabar sudah melakukan otopsi pada jenazah korban di Rumah Sakit SMC, Jumat (18/8/2023) lalu.
Dokter Forensik Polda Jabar, Fahmi Arief Hakim mengatakan, otopsi pada korban meliputi pemeriksaan bagian luar dan bagian dalam
“Pemeriksaan luarnya sudah kita lakukan, jadi semua hasil itu semua sudah kita catat. Kemudian juga termasuk pemeriksaan dalam, semua organ dalam sudah kita periksa,” katanya.
Pemeriksaan lainnya pada jenazah korban adalah pemeriksaan Toksikologi. Tujuannya untuk mendeteksi zat-zat yang diduga ada dalam tubuh korban.
“Kita ngambil sampel darah, sampel urine, kemudian sebagian jaringan organ, untuk kita uji tes toksikologi, apakah ada cairan atau tidak,” kata Fahmi.
Baca Juga: Wanita Muda Ditemukan Meninggal dalam Kamar Kos di Tasikmalaya, Begini Kondisinya
Otopsi juga dilakukan guna mengetahui apakah korban menderita penyakit mematikan atau tidak.
“Terus apakah ada penyakit atau tidak, maksudnya penyakit yang mematikan, yang bisa berkontribusi dalam penyakit penyebab kematiannya. Kemudian memastikan apakah ada trauma atau tidak,” katanya.
Meskipun demikian, Fahmi menegaskan, penyebab kematian perempuan muda tersebut tidak bisa langsung dipublikasikan, karena timnya masih harus melakukan pemeriksaan lainnya.
“Iya (penyebab kematian) belum kita pastikan, tapi semua tanda-tanda yang tadi di tanyakan, sudah kita lakukan pemeriksaan. Jadi kita harus bedakan, apakah ini karena memang prosesnya kekerasan atau bukan, karena pada setiap kasus itu penampilannya bisa sama. Namun, penyebabnya itu bisa berbeda, jadi misalkan ini seperti memar, kita pastikan apakah ini memar karena kekerasan, atau ini memang melibatkan pendarahan,” katanya.
Penyebab Tewasnya Perempuan Muda di Kos-Kosan Tasikmalaya Menunggu Hasil Otopsi
Smentara itu, Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), IPDA Doddy Darmawan menerangkan, untuk menentukan penyebab kematian korban, pihaknya menunggu hasil otopsi.
“Sampai saat ini belum ada tersangka dan kita juga menerapkan pasal, karena nanti menunggu hasil dari otopsi. Meski begitu pada saat menerima laporan, kami langsung cek ke TKP dan kita memeriksa beberapa orang saksi yang ada di TKP dan sebelum korban ditemukan meninggal,” katanya.
Sebelumnya diberitakan seorang perempuan muda ditemukan tewas di kos-kosan di Tasikmalaya pada Rabu (16/8/2023).
Penjaga kos-kosan, Nur menuturkan, korban datang pada pukul 16.00 WIB. Korban juga meminta izin untuk istirahat karena baru pulang kerja.
“Terus nanya ada kamar kosong nggak, saya bilang ada. Jadi intinya mungkin mau ngekos tapi bilang dibayarnya pukul 19.00 WIB,” kata Nur. (Apip/R7/HR-Online/Editor-Ndu)