Beranda Berita Nasional Mengenal Tradisi Tolak Bala di Bandung Barat, Apakah jika Dilewati Bisa Kesurupan?

Mengenal Tradisi Tolak Bala di Bandung Barat, Apakah jika Dilewati Bisa Kesurupan?

Mengenal-Tradisi-Tolak-Bala-di-Bandung-Barat.jpg

Tradisi tolak bala yang hampir semua suku miliki, merupakan salah satu kebudayaan masyarakat Indonesia. Bahkan beberapa masyarakat meyakini, tradisi yang terbilang mistis ini bisa membuang atau mengusir sial.

Seperti kita ketahui, bahwa Indonesia memiliki beragam ritual. Salah satunya yang masyarakat Kampung Puncaksari, Kecamatan Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat lakukan.

Masyarakat adat setempat mempunyai keyakinan tentang ritual atau tradisi bernama Muka Tutungkusan Tumpeng ini, memiliki beberapa filosofi atau simbolis dalam kehidupan sehari-hari.

Pelaksanaan Tradisi Tolak Bala Muka Tutungkusan Tumpeng di Bandung Barat

Masyarakat Kampung Puncaksari meyakini, bahwa tradisi tersebut bisa menjaga tatanan bumi. Selain itu, warga juga percaya bahwa dengan mempertahankan budaya maka bisa mengusir atau tolak bala dari gangguan makhluk halus.

BACA JUGA:  Shin Tae-Yong memanggil sebanyak 26 pemain, ini daftarnya

Lantas bagaimana pelaksanaan ritual tolak bala Muka Tutungkusan Tumpeng, yang berlangsung di Kampung Puncaksari?

Akun media sosial Instagram bernama @indozone.id membagikan momen berlangsungnya tradisi tolak bala tersebut. Akun tersebut mengunggah videonya pada Minggu (23/10/2022).

Baca Juga: Tradisi Nyangku di Panjalu Ciamis, Warga Berebut Air ‘Berkah’ Usai Pencucian Benda Pusaka

Dalam tayangan tersebut, memperlihatkan sekelompok masyarakat yang mengenakan pakaian adat sunda. Terlihat, mereka membawa makanan hasil bumi, seperti beras, buah-buahan, dan sayuran yang bersumber dari hasil panen.

BACA JUGA:  30 Petugas Pertanian Jabar Asah Keterampilan Smart Farming di Bapeltan Cianjur

Muka Tutungkusan sendiri berarti membuka sesuatu yang dibungkus. Dalam tradisi ini, terdapat nasi tumpeng dan dan makanan hasil bumi lainnya.

Kemudian sajian tersebut warga serahkan kepada pupuhu atau tamu undangan yang turut hadir dalam ritual. Setelah itu, acara selanjutnya adalah joget bersama sebagai simbolis kebahagiaan.

Ketua Padepokan Budi-daya, Jaka Sukarsa mengatakan, bahwa tradisi tolak bala Muka Tutungkusan adalah sebagai rasa bersyukur atas rejeki yang berlimpah.

Baca Juga: Tradisi Jamasan di Ciamis, Ajang Edukasi Masyarakat untuk Lestarikan Budaya

BACA JUGA:  Cara Nonton Live Streaming Timnas Indonesia vs Australia Kualifikasi Piala Dunia 2026

Selain itu, terdapat filosofi yang mesti diterapkan di kehidupan sehari-hari. Mulai dari menjaga alam, melestarikan budaya, dan tolak bala.

Menurut kepercayaan masyarakat setempat, jika hal itu tidak mereka lakukan, maka bencana akan menimpa desa tempat mereka tinggal. Dan bahkan kerap kali terjadi kesurupan yang menimpa warga.

“Kita melaksanakan tradisi tolak bala ini secara sederhana. Tujuannya hanya untuk bersyukur atas rezeki yang diberi. Selain itu juga untuk menjauhkan hal-hal negatif. Karena di daerah ini masih kental suasana mistis atau magisnya,” katanya. (Revi/R5/HR-Online/Editor-Adi)