harapanrakyat.com,- Sanggar Kinanty Ligar Kota Banjar, Jawa Barat, merupakan salah satu tempat pencetak para penari dan wadah untuk para pecinta seni dan budaya.
Sanggar Kinanty Ligar berada di Dusun Pananjung Barat, Desa Sinartanjung, Kecamatan Pataruman. Setiap minggu, sanggar tersebut selalu dipenuhi dengan anak-anak para pecinta seni tari.
Koordinator Sanggar Kinantiy Ligar Lingga Kinanty Krish Nalendra menuturkan, sanggar berdiri sejak enam tahun lalu tepatnya tahun 2017.
Sanggar tersebut dibentuk berawal dari berawal dari pembelajaran yang dilakukan untuk tetangga dan keluarga. Namun seiring waktu banyak warga yang antusias.
Atas antusias masyarakat tersebut kemudian dibentuk Sanggar Kinantiy Ligar. Tempat untuk melestarikan dan mengembangkan seni dan budaya khususnya seni tari tradisional dan kreatifitas lainnya.
“Sampai sekarang sudah enam tahun berjalan. Seni tari yang kami ajarkan seni tari tradisional, kontemporer dan mancanegara,” kata Lingga, Sabtu (10/6/23).
Sanggar Kinanty Ligar membuka kelas pembelajaran sekolah dengan peserta dari pelajar tingkat SMP dan SMA. Juga membuka pembelajaran kelas umum.
Adapun seni tari yang sangar ajarkan seperti seni tari jaipong, klasik, topeng, tarian galagar odeng, banjaran kembang, mancanegara, dan kreasi. Selain itu juga ada kelas gamelan, kelas tata rias dan seni lainnya.
Siswa juga mendapat pembekalan materi lain seperti musik, tata rias, tata busana dan beberapa program kerja sosial.
Baca Juga: Curhat Petani Banjar, Sawah Kekeringan Terancam Gagal Panen
“Siswa aktif rutin bersekolah tari setiap Sabtu dan Minggu,” terang Lingga yang juga Alumni Universitas Pendidikan Indonesia.
Sejauh ini para peserta yang berlatih seni tari banyak mengikuti ajang pentas seni. Bahkan sampai berhasil meraih prestasi pada tingkat daerah hingga regional.
Kegiatan yang sudah berjalan setiap tahunnya seperti pagelaran tugas akhir siswa pementasan, pasanggiri dan perlombaan mewakili tingkat kota ke Provinsi Jawa Barat.
“Semoga generasi saat ini bisa mengetahui dan membudayakan kesenian khususnya bidang seni tari. Menggemari budaya modern tapi tidak menghilangkan estetika khas suatu daerahnya,” ucapnya. (Muhlisin/R9/HR-Online/Editor-Dadang)