Beranda Berita Nasional Mengenal Kampung Sultan di Garut, Pemilik Rumah dan Mobil Mewah Ternyata Pedagang...

Mengenal Kampung Sultan di Garut, Pemilik Rumah dan Mobil Mewah Ternyata Pedagang Tas Keliling

Mengenal-Kampung-Sultan-di-Garut-Pemilik-Rumah-dan-Mobil-Mewah-Ternyata-Pedagang-Tas-Keliling.jpg

harapanrakyat.com,- Mengenal Kampung Sultan, di Kabupaten Garut Jawa Barat. Kampung sultan ini merupakan sebuah Dusun yang dipenuhi puluhan rumah mewah, padahal pemiliknya bukan bos besar atau pejabat.

Mereka adalah sekelompok pedagang tas sekolah yang sukses berusaha selama belasan tahun.

Kampung sultan ini berada di Desa Jangkurang. Kecamatan Leles. Meski bukan nama asli, Kampung sultan ini diberikan oleh netizen medsos, karena melihat puluhan rumah di Dusun tersebut megah dan mewah bak istana.

Rata – rata gaya rumah 2 lantai di Dusun ini, mayoritas memiliki gaya Italia dan Spanyol. Tak hanya itu, tiang – tiang besar beton terlihat jelas menyangga atap bagian depan rumah.

BACA JUGA:  30 Petugas Pertanian Jabar Asah Keterampilan Smart Farming di Bapeltan Cianjur

Pemilik rumah megah di perkampungan pelosok Garut bukanlah bos besar, politis atau pejabat, pemilik rumah mewah tersebut merupakan pedagang tas sekolah.

Baca juga: 407 Warga Garut Tiba-tiba Terlilit Utang Bank Emok, Ada ASN dan Mahasiswa

Kisah Pengusaha Sukses di Kampung Sultan Garut

Salah seorang pemilik rumah sultan di Garut adalah Haji Amang. Ia adalah salah satu pedagang tas sukses yang mampu memiliki rumah dan kendaraan mewah.

H Amang mengaku pencapaiannya saat ini bukan secara tiba – tiba, melainkan harus dengan perjuangan dan air mata.

Awalnya H Amang hanya penjual tas, kemudian ikut menjahit dan memproduksi sendiri tas yang akan Ia pasarkan. “Jualannya keliling, sampai ke Sumatera bahkan Bali, gak tiba-tiba begini sempat jatuh dan tertipu juga,” ungkap H Amang, Rabu (26/7/2023).

BACA JUGA:  Cara Nonton Live Streaming Timnas Indonesia vs Australia Kualifikasi Piala Dunia 2026

Ia menyebut, penyematan Kampung sultan di Garut ini dianggap biasa saja, sudah sejak era krisis moneter melanda Indonesia tahun 1998 – tahun 2000.

“Sekitar dari pas krisis moneter 1998 ya antara dari tahun 2000 gitu lah, biasa saja gak ada yang istimewa disebut kampung sultan segala,” katanya.

Kepala Dusun Pangauban, Desa Jangkurang, Garut Deni Ramdani menuturkan, terdapat 70 pedagang tas keliling yang kini sukses dan punya rumah mewah.

BACA JUGA:  Shin Tae-Yong memanggil sebanyak 26 pemain, ini daftarnya

“Di sini (kampung sultan) tak ada yang menganggur, pemuda, ibu rumah tangga ikut bantu suaminya menjahit juga. Jadi misal kalo anak keluar sekolah langsung belajar menjahit tas langsung kerja, jadi gak ada istilah lulus sekolah warga sini bekerja ke luar kota atau bekerja ke pabrik,” ucapnya.

Menurutnya, pemberian nama Kampung Sultan di Garut ini dianggap biasa saja, karena memang sudah sejak lama Dusun Pangauban seperti ini. “Intinya mau bekerja keras, sehingga bisa sukses, mereka warga sebagai pedagang tas sekolah dan berdagang keliling sampe luar Jawa,” tutupnya. (pikpik/R8/HR Online/Editor Jujang)