harapanrakyat.com,- Mengenal Hajat Laut Selatan Garut, Jawa Barat lebih dekat, syukuran para nelayan yang kerap digelar di tiap penutupan tahun ini ternyata hasil urunan swadaya nelayan, tanpa sponsor Pemerintah Daerah.
Nelayan tak mau ambil pusing urusan anggaran, karena rasa syukur kepada pencipta tak perlu harus mengemis kepada Pemerintah.
Hajat Laut tersebut adalah syukuran akbar yang digelar seluruh nelayan pantai Selatan di Garut.
Mereka menganggap, syukuran yang digelar tiap penutupan tahun, merupakan rasa berterima kasih kepada Yang Maha Kuasa atas diberikannya laut dan isinya untuk mata pencaharian mereka.
Baca Juga: Lobster Merah dan Tongkol Bakar, Menu Favorit Hajat Laut Selatan Garut
Ratusan nelayan di Garut memang menggantungkan hidupnya dari hasil laut, seperti ikan, lobster dan lainnya. Puluhan ton ikan bisa didapat para nelayan untuk kehidupan pedagang di dermaga Santolo.
“Setiap hari ya puluhan ton, saya pribadi saja bisa dapat 4 ton ikan per hari setiap melaut, ya artinya kita sebagai nelayan alhamdulilah bisa hidup atas hasil laut,” kata Enur (51), salah seorang nelayan, Sabtu (17/12/2022).
Bayu, nelayan lainnya mengatakan, hajat laut digelar tanpa harus menunggu sponsor Pemerintah Daerah.
“Nggak ada sponsor-sponsoran, paling kita swadaya tiap satu perahu nelayan urunan Rp 300 ribu. Ya kalo yang nyumbang dari los (pedagang ikan-red) ada, itu kan statusnya sebagai pedagang, bukan pemerintah,” kata Bayu.
Hajat Laut ini merupakan hajat tahunan para nelayan di Garut. Selain konvoi ratusan nelayan dan doa bersama di tengah laut. Mereka juga menggelar istigosah bersama selama 3 hari sejak Jumat (16/12/2022) kemarin.
Kegiatan swadaya nelayan ini merupakan syukuran mereka kepada penciptanya yang telah memberi hasil laut. (Pikpik/R7/HR-Online/Editor-Ndu)
