Beranda Berita Nasional Mengapa Guncangan Gempa Bantul Jogja Terasa Hingga Bali? Ini Penjelasan BMKG

Mengapa Guncangan Gempa Bantul Jogja Terasa Hingga Bali? Ini Penjelasan BMKG

Gempa-Bantul.jpg

harapanrakyat.com,- Guncangan gempa Bantul, Yogyakarta yang terjadi pada 30 Juni 2023 kemarin terasa hingga ke Bali. Padahal jarak Bantul dengan Bali begitu jauh. Meskipun getaran gempa bermagnitudo 6,0 SR itu tidak sekuat di lokasi terdekat episentrumnya.

Lantas, apa yang menyebabkan gempa Bantul guncangannya bisa sampai ke daerah yang jaraknya jauh? Sebagaimana yang diinformasikan bahwa getaran gempa tersebut sampai ke wilayah Jawa Barat, Jawa Timur hingga Bali.

Terkait dengan hal tersebut, BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) melalui Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami, Daryono, menjelaskan, lokasi gempa pada kedalaman 67 Kilometer itu adalah jenis gempa menengah.

BACA JUGA:  Guru Tak Perlu Lagi 24 Jam Tatap Muka, Pak Menteri: “Cukup 16 JP Saja, Sisanya untuk Hidup!”

Sehingga, energi yang terpancar spektrumnya dapat meluas. Inilah yang membuat guncangannya terasa hingga ke daerah yang jauh jaraknya.

Jadi, dampak dari gempa bumi itu tidak hanya dipengaruhi oleh seberapa besarnya magnitudo, jarak maupun sumber. Namun, kondisi tanah juga sangat menentukan besarnya guncangan.

Baca Juga: Gempa Bumi Bantul 6,4 SR, Getarannya sampai Priangan Timur

Penyebab Guncangan Gempa Bantul Terasa Hingga Bali

BMKG menjelaskan, resonansi gelombang gempa akan terjadi di daerah yang sedimen tanahnya lunak dengan ketebalan tertentu. Maka terjadilah perbesaran goncangan gempa.

BACA JUGA:  Kisruh Dedi Mulyadi dan GRIB Jaya Memanas, Ketua GRIB Tantang Bertemu

Hal itulah yang menyebabkan guncangan gempa Bantul terasa ke berbagai daerah di wilayah Jawa Barat, Jawa Timur, bahkan sampai ke Pulau Bali.

Berdasarkan data hasil pemutakhiran BMKG bahwa, gempa Bantul berkekuatan 6,0 SR yang terjadi Jumat (30/06/2023) malam, dengan pusat gempa di wilayah Samudera Hindia bagian Selatan. Informasi sebelumnya menyebutkan gempa Bantul bermagnitudo 6,4 dan 6,6.

BACA JUGA:  Gaya Tegas Dedi Mulyadi: ASN Rajin Harus Dihargai, Bukan Dimarahi

Gempa Bantul itu terjadi akibat aktivitas subduksi pada lempeng Indo-Australia dan Eurasia. Ini merupakan zona kontak atau pertemuan antar lempeng Samudera Indonesia-Australia yang menumbuk pada bagian bawah lempeng Eurasia.

Pusat gempa Bantul berada pada kedalaman 67 Kilometer. BMKG menyatakan jenis gempa dengan kedalaman menengah ini tidak berpotensi tsunami.

Itulah penjelasan dari BMKG terkait guncangan gempa Bantul, Yogyakarta yang terjadi Jumat (30/06/2023), pukul 19.57 WIB, terasa hingga Pulau Bali. (Eva/R3/HR-Online)