Beranda Berita Nasional Menag: Kemandirian Ekonomi Pesantren Amanah Presiden Jokowi

Menag: Kemandirian Ekonomi Pesantren Amanah Presiden Jokowi

Menag-Yaqut-Cholil-Qoumas.jpg

harapanrakyat.com – Kemandirian ekonomi pesantren menjadi salah satu perhatian Kementerian Agama yang menjadi salah satu amanah dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengungkapkan hal tersebut saat menghadiri Sarasehan Kiai Muda Pesantren di Pondok Pesantren Krapyak, Bantul, Yogyakarta, beberapa waktu lalu.

Menag Yaqut menyampaikan, amanah untuk memperhatikan ekonomi pesantren tersebut ia sampaikan langsung saat bertemu Presiden Jokowi.

BACA JUGA:  Juli 2025: Bulan Tanpa Tanggal Merah, Tapi Tetap Bisa Liburan Seru!

Dengan adanya amanah tersebut, kata Yaqut, saat ini Kementerian Agama terus berupaya untuk mendorong dan mengimplementasikan program kemandirian untuk ekonomi pesantren.

Baca Juga : Mundur dari Menteri Pertanian, Yasin Limpo Minta Maaf ke Jokowi

Oleh karena itu, ia berharap dengan adanya program kemandirian ekonomi pesantren ini banyak pihak dari pesantren hingga kalangan masyarakat luas merasakan manfaatnya.

BACA JUGA:  Diskon Tambah Daya Listrik 50% dari PLN, Cuma Lewat PLN Mobile!

“Saya ingin masyarakat merasakan manfaat yang lebih dari program pemerintah, terlebih pondok pesantren dan banyak pihak,” kata Menag.

Menaq Yaqut menilai, ekonomi pesantren harus dikembangkan dengan adanya program pelatihan produksi hingga pelatihan pemasaran produk hasil pesantren. Hal tersebut tentunya untuk menciptakan kesejahteraan bagi pesantren.

Sehingga, kata Menag Yaqut, jika ekonomi pesantren ini kuat maka kegiatan dakwah akan lebih mudah tersampaikan kepada masyarakat. Maka dari itu, harus ada kegiatan produktif di lingkungan pesantren.

BACA JUGA:  Antara Teh, Warung, dan Wewenang: Riuh Penertiban Jalur Ciater-Jalancagak

Terkait dengan hal tersebut, Kementerian Agama akan memberikan rangsangan untuk mendorong sekaligus mengembangkan ekonomi pesantren.

“Di sinilah titik penting program kemandirian ekonomi pesantren,” ucapnya. (Revi/R13/HR Online/Editor-Ecep)