Beranda Berita Nasional Makam Keramat Cinunuk Garut, Tempat Ziarah yang Punya Sumur Tujuh Berkhasiat

Makam Keramat Cinunuk Garut, Tempat Ziarah yang Punya Sumur Tujuh Berkhasiat

Makam-Keramat-Cinunuk-Garut.jpg

harapanrakyat.com,- Makam keramat di Desa Cinunuk, Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut, Jawa Barat merupakan makam Pangeran Papak. Ia merupakan salah satu tokoh penyebar agama Islam di wilayah Garut.

Mengutip garut.suara.com, warga Garut mempercayai bahwa Pangeran Papak merupakan seorang waliyullah. Nama aslinya adalah Raden Wangsa Muhammad. 

Dalam bahasa Sunda sendiri Papak berarti sama rata atau sejajar. Raden Wangsa Muhammad mendapat julukan Pangeran Papak karena sikapnya yang bijaksana dan tak pernah membedakan status sosial masyarakat.

Pangeran Papak juga meruapakan keturunan Prabu Siliwangi yang merupakan Raja Pajajaran.

BACA JUGA:  Cara Nonton Live Streaming Timnas Indonesia vs Australia Kualifikasi Piala Dunia 2026

Baca Juga: Riwayat Tuan Holla, Meneer Belanda Sahabat Petani Teh di Garut

Silsilah keturunan Pangeran Papak terdapat dalam buku Sajarah Asal-usul Balubur Limbangan anu Ngarundar ka Djayadiwangsa (1988).

Dalam buku sejarah tersebut tercantum Pangeran Papak merupakan putra dari Raden Kyai Juari. Nasabnya ke atas sampai kepada Prabu Laya Kusumah. Prabu Laya Kusumah sendiri merupakan putra Prabu Siliwangi yang berjuluk Sri Baduga Maharaja.

Makam keramat Pangeran Papak di Cinunuk Garut sendiri banyak diziarahi masyarakat dari berbagai daerah. Bahkan konon di area makam terdapat mata air Sumur Tujuh Cinunuk. Para peziarah percaya mata air di Sumur Tujuh Cinunuk memiliki banyak khasiat.

BACA JUGA:  30 Petugas Pertanian Jabar Asah Keterampilan Smart Farming di Bapeltan Cianjur

Makam Keramat Pangeran Papak Cinunuk Garut Ditetapkan sebagai Situs Cagar Budaya

Untuk menjaga keaslian sejarah, pemerintah menetapkan Makam Pangeran Papak Cinunuk sebagai situs Cagar Budaya.

Badan Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Wilayah Jawa Barat mencatat Makam Pangeran Papak sebagai situs cagar budaya yang dilindungi berdasarkan Undang-Undang RI Nomo 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya (TBCB).

Namun, bukan hanya mata air Sumur Tujuh Cinunuk yang membuat membuat masyatakat sangat menghormati Pangeran Papak.

BACA JUGA:  Shin Tae-Yong memanggil sebanyak 26 pemain, ini daftarnya

Masyarakat sekitar masih mengingat pepatah atau nasehat Pangeran Papak. Salah satunya “Ulah ngingu kabingung, miara kasusah,  sangkan aya dina kagumbiraan manah”.

Baca Juga: Agrowisata Tepas Papandayan Garut, Asyiknya Berburu Sunrise

Nasihat sekaligus pengingat tersebut berarti “Jangan memelihara kebingungan, memelihara kesusahan, agar hati tetap gembira (bahagia)”. 

Bagi Anda yang ingin berziarah ke makam keramat Pangeran Papak Cinunuk, dari pusat kota Garut hanya perlu waktu setengah jam dengan kendaraan umum atau kendaraan pribadi. (R7/HR-Online/Editor-Ndu)