Subang – Kasus demam berdarah dengue (DBD) dan chikungunya di Kecamatan Ciasem, Subang, meningkat tajam dalam beberapa bulan terakhir. Warga diminta lebih waspada dan melakukan langkah pencegahan agar penyebaran penyakit bisa ditekan.
Kepala Puskesmas Ciasem, dr. Iwan Hernawan, menyebutkan bahwa puluhan warga sudah terinfeksi sejak awal tahun. “Pada Februari dan Mei 2025, masing-masing ada sekitar 15 orang warga yang terkena DBD dan chikungunya. Sementara di bulan-bulan lainnya, rata-rata ada lima kasus per bulan,” jelas dr. Iwan, Rabu (3/9/2025).
Untuk mencegah penyebaran lebih luas, Puskesmas Ciasem mendorong masyarakat aktif melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan metode 3M Plus. “3M itu adalah Menguras, Menutup, dan Mengubur tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, seperti bak mandi dan penampungan air,” ujarnya.
Lebih lanjut, langkah tambahan dalam program “Plus” dapat berupa penggunaan obat antinyamuk atau memelihara ikan pemakan jentik, seperti ikan cupang dan ikan gapi, di penampungan air. Cara ini terbukti dapat menekan populasi nyamuk karena jentik dimangsa ikan.
Mengenai fogging, dr. Iwan menegaskan metode ini tidak sepenuhnya efektif. “Fogging tidak mematikan jentik nyamuk yang ada di dalam air. Meskipun begitu, kami tetap menyediakan obat fogging jika sewaktu-waktu dibutuhkan oleh warga,” pungkasnya.