Beranda Berita Nasional Longsor di Kota Bogor, 2 Orang Meninggal Tertimbun

Longsor di Kota Bogor, 2 Orang Meninggal Tertimbun

longsor-kota-bogor.jpeg

harapanrakyat.com – Tebing di Kampung Sirna Sari Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, longsor dan menimpa sejumlah rumah warga. Sebanyak 2 orang meninggal akibat tertimbun material longsor itu. Kejadian itu terjadi pada Selasa (14/3/2023).

Selain menimbulkan korban jiwa, sebanyak 4 warga yang tertimbun masih dalam pencarian tim penyelamat. Sebanyak 6 unit rumah warga dan 1 tempat ibadah, rusak akibat tertimbun material longsor.

Berdasarkan informasi, sebelum longsor di Kota Bogor itu terjadi, intensitas hujan cukup tinggi di daerah tersebut. Akibatnya, tebing tanah yang berada di dekat pemukiman warga longsor dengan dimensi ketinggian longsor mencapai 12 meter dan lebar 6 meter.

Baca Juga : Pemkot Bandung Bangun Kolam Retensi Cisanggarung

Selain berdampak pada pemukiman warga dan menyebabkan jatuhnya korban jiwa, longsor itu juga berdampak pada jalur kereta api relasi Bogor-Sukabumi sepanjang 15 meter. Atas peristiwa itu perjalanan kereta api terkendala.

BACA JUGA:  Indonesia Tantang Bahrain di Laga Penentu Kualifikasi Piala Dunia 2026

Mendukung percepatan penanganan bencana tanah longsor di Kota Bogor itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan bantuan berupa dana siap pakai senilai Rp 500 juta.

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyerahkan bantuan secara simbolis kepada Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim. Penyerahan bantuan berlangsung di lokasi pengungsian warga terdampak longsor di Masjid SMP Negeri 9 Kota Bogor, pada Rabu (15/3/2023).

Dalam keterangan resminya pada Kamis (16/3/2023), Suharyanto menegaskan, proses evakuasi korban longsor menjadi prioritas utama. Dalam hal ini, pemerintah pusat melalui BNPB terus mendukung upaya pencarian para korban.

BACA JUGA:  Kronologis Lengkap Kecelakaan Truk Maut di Subang: Dua Tewas, Delapan Luka-luka

“Kami berharap bantuan DSP ini bermanfaat. Khususnya untuk pemenuhan kebutuhan dasar para pengungsi terdampak longsor di Kota Bogor selama dua minggu. Hal itu sesuai dengan penetapan masa tanggap darurat oleh Pemerintah Kota Bogor,” kata Suharyanto.

Relokasi Korban Terdampak Longsor di Kota Bogor

Di samping DSP, BNPB juga menyerahkan dukungan logistik dan peralatan kepada pengungsi terdampak longsor di Kota Bogor. Bantuan itu berupa tenda pengungsi 1 unit, matras (250 lembar), selimut (250 buah).

Warga terdampak longsor ini pun memperoleh bantuan sembako sebanyak 100 paket dan hygiene kit.

Suharyanto juga menyampaikan rencana pemerintah yang akan merelokasi para warga terdampak dan yang berada di lokasi rawan tanah longsor.

BACA JUGA:  Tantangan Besar di Balik Perjuangan Budi Gunawan Melawan Perjudian Online Internasional

Baca Juga : Sebanyak 78 Warga Pangradin Bogor Keracunan Massal

Menurut Suharyanto, lokasi permukiman warga di bawah lereng tebing sepanjang bantaran Sungai Cisadane sangat tidak layak jadi tempat tinggal. Oleh sebab itu relokasi menjadi jalan terbaik untuk menjauhkan para warga dari potensi risiko bencana.

Lebih lanjut, Suharyanto mengatakan, Pemerintah Kota Bogor telah menyiapkan lahan di daerah Pamoyanan. Setelah proses perencanaan selesai, maka BNPB akan melakukan pembangunan rumah relokasi bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. 

“Ini dalam proses perencanaan dan persiapan. Jika suda siap, BNPB dan PUPR akan membangun rumah relokasi untuk warga terdampak longsor di Kota Bogor ini,” tutur Suharyanto. (Ecep/R13/HR Online)