harapanrakyat.com,- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Banjar, Jawa Barat, menyoroti capaian kinerja dan keuangan Pemerintah Kota Banjar saat Rapat Paripurna LKPJ Wali Kota Banjar Tahun 2022, Kamis (11/05/2023).
Ketua DPRD Kota Banjar, Dadang Ramdan Kalyubi, mengatakan, dalam LKPJ (Laporan Keterangan Pertanggungjawaban) tersebut, DPRD menilai kinerja pemerintah kota sudah cukup bagus. Meskipun terdapat sejumlah catatan-catatan strategis yang harus dilakukan sebagai bahan evaluasi.
Misalnya, soal kenaikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), penurunan PAD karena dampak Covid-19. Serta pelaksana proyek di Dinas PUTR yang tidak terealisasi karena gagal lelang, dan kurang maksimalnya perencanaan.
“Ada banyak catatan, ada sekitar 17 poin rekomendasi yang kami sampaikan,” kata Dadang kepada wartawan usai Rapat Paripurna LKPJ Wali Kota Banjar, di Gedung DPRD.
DPRD Evaluasi LKPJ Wali Kota Banjar Tahun 2022
Sementara itu, Ketua Pansus LKPJ DPRD Kota Banjar, Mujamil, menyebutkan, sejumlah evaluasi terkait LKPJ dalam pembangunan ekonomi makro daerah antara lain, reformasi birokrasi di Kota Banjar harus ditingkatkan. Karena melihat dari realisasi Indeks Reformasi Birokrasi Tahun 2020 nilainya masih C dari target B.
Baca Juga: DPRD Minta Pemkot Banjar Tindaklanjuti Hasil Laporan Pemeriksaan BPKP Jabar
Kemudian, laju pertumbuhan ekonomi Kota Banjar pada tahun 2020 mencapai 1,04 persen. Hal tersebut berdampak pada jumlah penduduk miskin dan pengangguran yang semakin meningkat.
Pemenuhan standar pelayanan minimal juga masih 85.47 persen dari target 100 persen. Selain itu, capaian Indeks Pembangunan Manusia Tahun 2020 belum sesuai harapan. Capaiannya masih sebesar 70,70 persen, sedangkan targetnya 72,50 persen.
Catatan selanjutnya yaitu mengenai tingkat kemantapan jalan masih perlu ditingkatkan. Jika melihat dari indikator persentase jalan dalam kondisi baru mencapai 87,41 persen.
“Lalu, kawasan agropolitan sebagai salah satu indikator mengembangkan daya tarik dan potensi daerah harus pemkot wujudkan,” kata Mujamil.
Capaian Kinerja Keuangan Belum Maksimal
Lebih lanjut Mujamil menyebutkan, DPRD juga menyoroti terkait capaian kinerja keuangan daerah yang belum maksimal.
Baca Juga: DPRD Kota Banjar Sebut Tak Hambat Investasi, Bambang: Bisa Gunakan RTRW Perda Lama
Total pendapatan daerah yang direncanakan pada tahun 2022 sejumlah Rp 795.535.859.099, dan terealisasi sebesar Rp 757.281.900.363 atau 95,194 persen.
DPRD juga mencermati Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang bersumber dari retribusi daerah berkurang sebesar 4,71 persen atau Rp 212.432.478 dari alokasi anggaran sebelumnya. Hal itu imbas dari pembatasan aktivitas masyarakat saat pandemi Covid-19.
“Selain itu, PAD yang baru menyumbangkan sebesar 18,98 persen dari total pendapatan. Kondisi ini menjadi perhatian kita bersama, mengingat PAD jadi indikator kemandirian sebuah daerah dalam menggali apa yang menjadi potensi daerahnya,” terangnya.
Mujamil mengatakan, atas dasar itu menjadi perhatian lebih kinerja organisasi pengelola dalam perhitungan target PAD. Agar realisasinya melampaui target atau sesuai perencanaan.
Untuk mencapai target PAD tersebut, pemerintah kota harus lebih optimal dalam penggunaan aplikasi online, peningkatan kualitas sumber daya manusia. Serta melakukan pengawasan secara ketat terhadap wajib pajak dan melakukan berbagai inovasi.
“Semua masukan ini sebetulnya sudah berkali-kali kami sampaikan, dan seharusnya menjadi acuan dalam menghadapi permasalahan tersebut,” pungkasnya. (Muhlisin/R3/HR-Online/Editor: Eva)