Beranda Berita Subang Lima Jurus Sakti Dinkes Subang: Dari Puskesmas Adem Sampai Rumah Singgah Ber-AC!

Lima Jurus Sakti Dinkes Subang: Dari Puskesmas Adem Sampai Rumah Singgah Ber-AC!

Program Prioritas Dinas Kesehatan Subang

SUBANG – Bayangkan datang ke puskesmas dan disambut taman yang asri, ruang tunggu adem karena AC, ada WiFi gratis, dan—ini penting—semua toilet sudah duduk, bukan jongkok lagi. Kedengarannya seperti liburan tipis-tipis, ya? Tapi inilah gebrakan segar dari Dinas Kesehatan Kabupaten Subang, yang membetot perhatian warga dengan lima program andalannya. Semua demi menyukseskan program “Ngabret”-nya Bupati dan “Jabar Istimewa”-nya Gubernur Jawa Barat.

Kepala Dinkes Subang, dr. Maxi, dengan semangat seperti pembawa acara kuis di televisi, menjelaskan bahwa puskesmas kini harus jadi tempat paling nyaman untuk urusan kesehatan.
“Untuk poin pertama, kita punya tiga program, yaitu perbaikan tampilan fisik puskesmas, sekarang sedang berjalan, ruang tunggu, ruang pelayanan harus representatif dan ber-AC, plus internet gratis, kemudian semua toilet dengan toilet duduk, dan harus bersih, selanjutnya tamannya harus asri,” ucapnya sambil membayangkan taman puskesmas seperti di film drama Korea.

BACA JUGA:  Dompet Dhuafa Madaya Hadir di Cirangkong, Subang: Sinergi untuk Kesehatan Masyarakat

Masuk ke poin kedua, dr. Maxi menolak keras adanya warga yang terabaikan. Ia ingin semua orang, dari ujung rambut sampai ujung Puskesmas, bisa merasakan layanan yang maksimal.

“Yang poin kedua, kita harus melengkapi alat-alat modern, standar puskesmas, apa saja?, yaitu USG, EKG, termasuk alat pengecek darah, dan berbagai peralatan modern lainnya, hingga terpenuhi 51 unit peralatan kesehatan, di seluruh Puskesmas, dan melengkapi kualitas sumber daya manusia, ada 30 orang dokter yang kita sekolahkan, kemudian sikap melayani yang sopan, ramah dan responsif,” bebernya.

BACA JUGA:  Subang Serius Jadi Lumbung Padi: “Kang Akur” Tanam Padi Bareng Alumni IPB, Pakai Alat Canggih!

Belum cukup sampai situ, Dinkes juga ingin menyambut warga Subang yang perlu dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung dengan cara yang elegan—yakni rumah singgah! Bukan rumah singgah biasa, tapi dengan anggaran Rp5 miliar yang sudah nangkring di APBD 2025.
“Untuk pengadaan rumah singgah di Bandung, prosesnya sedang berjalan, anggarannya sebesar Rp 5 miliar, sudah muncul di APBD Kabupaten Subang tahun 2025 ini,” terang Maxi.

Lanjut ke pembangunan rumah sakit di wilayah Pantura. Targetnya? Sudah berdiri megah sebelum tahun 2028. Lagi-lagi, ini bukan mimpi di siang bolong, melainkan rencana serius yang kini sudah masuk tahap konsultasi.
“Kita sedang berproses berkonsultasi dengan konsultannya, tadinya rencana Pak Bupati, yang menargetkan 2028 itu sudah kita bangun,” ungkapnya penuh optimisme.

BACA JUGA:  Generasi Tangguh Jabar ‘Dikarantina’ di Barak! 50 Pelajar Dikirim ke Lanud, Bukan untuk Liburan!

Dan terakhir, ini dia bagian paling mengharukan—program Nyaah Ka Indung. Bayangkan seorang kepala dinas bukan hanya mengurusi laporan dan rapat, tapi juga mengurus lansia secara pribadi.
“Untuk program ini, kita Dinkes memiliki lima lansia yang menjadi kewajiban Dinkes dalam program nyaah ka indung. Sementara saya sendiri, secara pribadi mungkin lebih dari 10 lansia yang saya urus. Ada yang di Pagaden, Tambakdahan, bahkan hampir seluruh Subang kita urus,” tutup Kadinkes, dengan nada yang terdengar seperti pelukan hangat di tengah hujan.

Kalau semua berjalan sesuai rencana, warga Subang bukan cuma sehat, tapi juga bahagia—dan mungkin betah nongkrong di puskesmas!