review1st.com – DoubleVerify (“DV”) platform perangkat lunak terkemuka dalam media digital, baru merilis laporan global “Factors That Influence Brand Safety and Suitability”, yang membahas faktor keamanan dan kesesuaian jenama. Riset ini hasil kolaborasi dengan Publicis Media dan merek ternama seperti Kraft Heinz, Reckitt, dan Comcast.
Laporan ini berdasarkan tanggapan lebih dari 19.000 responden dari 17 negara. Hasil riset ini membantu pengiklan memahami faktor yang perlu dipertimbangkan untuk kampanye periklanan yang aman dan sesuai dengan merek.
Studi ini mengungkapkan bahwa berfokus pada kedekatan konten hanya permulaan dalam menentukan strategi keamanan dan kesesuaian.
Pengiklan harus mempertimbangkan faktor konteks, pesan iklan, persepsi khalayak, dan sensitivitas jenama itu sendiri.
Tujuannya adalah membuat kampanye yang efektif dan berdampak bagi iklan yang mereka tampilkan.
“Dengan pendekatan holistik untuk keamanan dan kesesuaian, jenama dapat mempertahankan reputasi dan integritas mereka.
Upaya periklanan akan beresonansi dengan khalayak dan memberikan hasil yang diinginkan,” kata Mark Zagorski, CEO, DoubleVerify.
Laporan ini memberikan wawasan yang dapat membantu pengiklan mengadopsi pendekatan yang lebih komprehensif dan canggih dalam keamanan dan kesesuaian jenama.
“Riset DV menggebrak norma industri dengan melihat topik dari sudut pandang konsumen dan mengilustrasikan bahwa ‘satu pendekatan tidak bisa digunakan untuk semua kasus’ dalam kesesuaian jenama,” kata Yale Cohen, EVP, Global Digital Standards, Publicis Media.
“Pendekatan unik ini menyatukan perspektif konsumen dan industri untuk memahami wawasan di persimpangan jenama, konsumen, dan konten.
“Pembelajaran ini akan membantu kami menyesuaikan pengaturan kesesuaian, meningkatkan perlindungan dan skala klien dalam membangun hubungan bermakna dengan konsumen.”
Hasil riset membahas pertanyaan penting seputar industri: faktor apa yang mempengaruhi persepsi konsumen pada keamanan dan kesesuaian jenama.
Juga, pertimbangan geografi dan demografi yang harus diperhatikan oleh pengiklan.
Laporan ini menawarkan praktik terbaik dalam meninjau dan memperbarui pengaturan kesesuaian jenama.
Beberapa poin penting dari riset ini adalah:
Pesan Jenama/ Penyelarasan Konten Mengubah Persepsi Konsumen
Sejumlah pesan dari jenama dianggap lebih sesuai untuk kategori tertentu. Misalnya, ketika iklan produk kesehatan ditampilkan bersama dengan konten Dewasa dan Seksual berisiko rendah, sebanyak 44% responden menganggap hal ini sesuai. Sebaliknya, ketika iklan produk Alkohol muncul di dalam konteks yang sama, hal tersebut dianggap tidak sesuai.
Perbedaan Antar Kawasan Regional dan Negara Patut Diperhatikan
Geografi memainkan peran penting dalam persepsi kesesuaian. Sebagai contoh, kandungan konten produk Alkohol dengan kadar risiko sedang dinilai sebagai kategori yang dianggap paling sesuai di Perancis dan Indonesia. Di lain sisi, kategori yang sama dinilai sebagai hal yang paling tidak sesuai di India dan Vietnam.
Demografi Mempengaruhi Kepekaan Konsumen
Responden yang berusia lebih tua, tinggal di daerah pedesaan, dan responden perempuan pada umumnya lebih sensitif.
- Rata-rata 17% responden konsumen yang berusia 65+ lebih cenderung menilai konten sebagai “tidak sesuai” jika dibandingkan dengan demografis responden termuda.
- Responden yang lebih muda menunjukkan tanggapan yang lebih baik terhadap beberapa konten. Konten Dewasa dan berbau Seksual berisiko sedang 24% lebih pantas bagi mereka. Demikian pula, Gosip Selebriti dianggap 29% lebih pantas oleh responden yang lebih muda dibandingkan yang lebih tua.
- Secara global, khalayak pria menganggap dan menilai kategori iklan di samping semua jenis konten 8% lebih cocok dan 4% kurang cocok dibandingkan dengan wanita.
Lihat selengkapnya mengenai riset “Factors That Influence Brand Safety and Suitability” (Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keamanan dan Kesesuaian Jenama) termasuk praktik terbaik dalam mengelola keamanan dan kesesuaian jenama pada tautan berikut ini.