Beranda Tak Berkategori Langit Blanakan Penuh Warna: Festival Layangan Sawangan Bikin Libur Panjang Makin Ceria!

Langit Blanakan Penuh Warna: Festival Layangan Sawangan Bikin Libur Panjang Makin Ceria!

Subang — Siapa bilang akhir pekan cuma buat rebahan? Di Blanakan, Subang, warga justru kompak melawan gravitasi… pakai layangan!

Libur panjang Tahun Baru Hijriah yang bertemu dengan akhir pekan dimanfaatkan warga Pantura Subang untuk menggelar Festival Layangan alias Sawangan, Jumat (27/6/2025). Bukan sekadar main layangan biasa, ini adalah pertarungan kreatif antara manusia, angin, dan seni yang terbang di langit!

Langit Desa Blanakan pun berubah jadi galeri berjalan — eh, terbang — yang penuh warna dan bentuk unik. Dari kepala naga yang melotot galak, sampai kapal nelayan yang seolah siap berlayar ke langit ke tujuh. Dan tentu saja, sang primadona: layangan Peteng, khas Pantura, yang tak pernah absen dari panggung langit.

BACA JUGA:  Ini Nota Pengantar Raperda Perubahan Susunan Perangkat Daerah dalam Rapat Paripurna DPRD Subang

Ada yang bilang main layangan itu gampang? Coba dulu angkat layangan naga seukuran mobil mini, baru komentar. Para peserta harus bahu-membahu, mirip tim futsal tapi dengan misi membuat naga mengangkasa. Tapi sayangnya, angin Blanakan kadang kayak mantan — susah ditebak. Banyak layangan cuma numpang lewat di langit, lalu jatuh dengan elegan. Tapi justru di situlah letak serunya.

“Layangannya saya berbentuk kapal nelayan, dan butuh beberapa orang untuk naikannya. Memang susah terbang stabil kalau angin lemah, tapi inilah serunya. Kita harus kompeten dan kreatif,” kata Rahmat, salah satu peserta, sambil tersenyum puas meski bajunya kena tali layangan.

BACA JUGA:  1163 Calon Jamaah Haji Asal Subang Siap Berangkat dari Embarkasi Kertajati

Festival ini diikuti puluhan peserta dari berbagai wilayah. Kriteria penilaiannya nggak main-main: bentuk harus kreatif, model wajib unik, dan durasi terbang… yah, semoga lama dan nggak langsung nyungsep.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Karang Taruna Desa Blanakan sebagai bentuk cinta pada tradisi lokal, sekaligus merayakan ulang tahun desa ke-84. Sawangan atau Petengan adalah warisan budaya warga pesisir yang masih hidup dan — syukurlah — belum kalah sama TikTok.

BACA JUGA:  Subang Siapkan SDM Lokal dengan Pelatihan Bahasa Mandarin Sambut Kehadiran Pabrik BYD

“Festival ini sudah tiga tahun berturut-turut kita gelar. Tujuannya agar tradisi Sawangan tidak punah dan generasi muda ikut melanjutkan. Ke depannya, kita akan jadikan ini agenda tahunan desa,” ungkap Bambang Fauzi, Ketua Panitia, sambil menjaga layangan agar nggak nyangkut di pohon.

Lebih dari sekadar hiburan, festival ini adalah panggung budaya. Ajang unjuk gigi, atau lebih tepatnya, unjuk benang dan bambu. Antusiasme warga membuktikan bahwa tradisi lokal tak pernah benar-benar usang — selama masih ada langit, masih ada Sawangan yang akan terbang tinggi!