harapanrakyat.com,- Satuan Reserse Narkoba Polres Pangandaran, Jawa Barat, kembali ungkap 4 kasus penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang di wilayah Kabupaten Pangandaran.
Kapolres Pangandaran AKBP Imara Utama menyebut, 4 kasus tersebut yakni penyalahgunaan sediaan farmasi jenis obat tramadol, hexymer dan trihexyphenidyil sebanyak 2 kasus.
“Sementara 2 kasus lainnya yakni penyalahgunaan narkotika jenis ganja dan sabu-sabu,” ungkap AKBP Imara Utama saat press release di aula Polres Pangandaran, Rabu(4/10/2023).
Kata dia, untuk kasus penyalahgunaan obat terlarang (sediaan farmasi) penangkapan tersangka dilakukan di dua TKP.
TKP pertama di warung kopi belakang Tugu Grand Pangandaran Jl. Boulevard Desa Pananjung kecamatan Pangandaran. Tersangka inisial PJL (25) seorang perempuan warga Sidamulih dan juga PN (29) laki-laki warga Kalipucang.
Dalam pengungkapan kasus tersebut, petugas menemukan barang bukti 15 butir jenis tramadol, 70 butir jenis obat Hexymer, 30 butir jenis obat Trihexyphenidyil.
Sementara itu, untuk TKP kedua yakni di warung kios rokok Sambong RT 19/09 Desa Karangmulya Padaherang. Tersangka yang ditangkap 1 orang berinisial MHL (30) laki-laki warga asal Desa Tanoeh Anoe Muara Batu Aceh Utara.
Adapun barang bukti 1 yang diamankan yakni obat sediaan farmasi dengan berbagai jenis dengan jumlah 4.302 butir. Rinciannya 29 buah klip plastik Dextro berisi 7 butir dengan jumlah 203 butir.
Kemudian 18 lembar Tramadol berisi 10 butir dengan jumlah 180 butir dan 7 butir Tramadol dengan total jumlah 187 butir. Lalu 12 butir Trihexyphenidyl, 580 buah klip plastik Hexymer berisi 5 butir dengan jumlah 2900 butir dan 1 buah botol Hexymer berisi 1000 butir dengan total jumlah 3.900 butir.
“Kami juga mengamankan sejumlah uang tunai hasil penjualan dan 1 buah handphone,” terang Kapolres.
Hukuman Tersangka Kasus Penyalahgunaan Obat Terlarang dan Narkotika di Pangandaran
Untuk kedua kasus penyalahgunaan sediaan farmasi (obat terlarang), lanjutnya, para tersangka terancam hukuman 5 sampai 12 tahun penjara, karena terbukti melanggar pasal 435 JO pasal 436 UU RI nomor 17 tahun 2023 tentang kesehatan.
“Modus operandi pelaku ini, tidak memiliki keahlian dan kewenangan tetapi melakukan praktik kefarmasian yaitu memiliki, menyimpan dan menguasai serta mengedarkan sediaan farmasi jenis obat tramadol, hexymer dan trihexyphenidyil,” jelas AKBP Imara Utama.
Baca juga: Banyak Transaksi Penjualan Ikan di Luar TPI, Bakul Ikan di Pangandaran Terancam Disidang
Sementara itu, terkait pengungkapan kasus peredaran narkotika jenis ganja, petugas berhasil mengamankan tersangka EA (23) di depan Pom Bensin Putrapinggan Kalipucang.
Tersangka kedapatan menyimpan narkotika jenis ganja seberat 15,07 gram.
“Tersangka dikenakan pasal 111 ayat (1) Jo Pasal 114 ayat (1) UU Republik Indonesia no 35 tahun 2009 tentang Narkotika dengan hukuman 12 tahun penjara,” ujarnya.
Untuk kasus terakhir yakni penyalahgunaan narkotika jenis sabu dengan TKP salah satu hotel di Pamugaran Pangandaran. Tersangka SU (29) warga Kota Bandung, kedapatan menyimpan sabu-sabu seberat 1 miligram.
“Tersangka dikenakan pasal 60 ayat (1) huruf B Jo pasal 62 UU Republik Indonesia dengan ancaman hukuman 4 tahun hingga 20 tahun penjara,” tandasnya.
Sementara Kasat Narkoba Polres Pangandaran AKP Juntar Hutasoit mengatakan, pihaknya dalam kurun sampai bulan September telah mengungkap kasus sebanyak 30 kasus.
“Kebanyakan kasusnya penyalahgunaan narkotika jenis sabu,”pungkasnya. (Madlani/R8/HR Online/Editor Jujang)