Beranda Berita Subang Kritik Dedi Mulyadi, Mahasiswa Purwakarta Malah Dibully

Kritik Dedi Mulyadi, Mahasiswa Purwakarta Malah Dibully

IMG_20211119_113146.jpg

MEDIAJABAR.COM, PURWAKARTA – Seorang mahasiswa asal Purwakarta Yudha Dawami Abdas menjadi bahan bully di media sosial.

Dia dibully karena mencoba melakukan kritik terhadap Anggota DPR RI Dedi Mulyadi yang kalau itu sedang bersih-bersih pasar Rebo Purwakarta.

“Akang didie (disini) sebagai apa?” tanya mahasiswa tersebut.

Kemudian Dedi Mulyadi menjawab bahwa dirinya melakukan kegiatan bersih-bersih sebagai warga yang ingin Purwakarta bersih.

“Dasarnya hukumnya akang naon (apa)?”

BACA JUGA:  Dekranasda Subang Kenalkan Songket Sieup Serat Nanas sebagai Produk Unggulan

“Kalau mencintai keberhasilan harus ada dasar hukum,” jawab Dedi.

“Artinyakan yang lain mempunyai kewenangan pak.”

“Yang punya kewenangan mereka kok. Saya membantu,” kata Dedi sambil menunjuk beberapa petugas yang mendampinginya.

Kemudian perdebatan dimulai antara keduanya. Bahkan Dedi Mulyadi mengajak mahasiswa tersebut berdebat di sebuah ruangan.

Walaupun terlihat tampak tidak ada persiapan, mahasiswa tersebut tetap berusaha mempertahankan argumennya di hadapan mantan Bupati Purwakarta dua periode tersebut.

BACA JUGA:  Subang Innovation Festival 2024: Wadah Bagi Generasi Muda untuk Berkreativitas dan Berinovasi

Bahwa menurutnya semua orang memiliki tugas dan fungsi masing-masing. Sehingga jangan sampai timpang tindih.

Dalam kesempatan tersebut, Dedi Mulyadi terlihat sedikit terpancing dan terlihat meninggikan nada bicaranya. Dedi juga bertanya alamat dan kampus tempat mahasiswa tersebut menimba ilmu.

Di lihat dari Channel Youtube Dedi Mulyadi yang berjudul Kang Dedi Saat Bersin Pasar | Mahasiswa Datang Tanya Kewenangan erdebatan, perdebatan antara mahasiswa dan pejabat publik tersebut tidak selesai.

BACA JUGA:  Seluruh OPD di Subang Bersatu untuk Pengembangan Desa Wisata

Namun setelah video tersebut tersebar, ada dampak yang timbul. Yakni mahasiswa tersebut mendapatkan bully dari pengguna media sosial.

Bahkan media sosial mahasiswa tersebut diserang dan menjadi bulan-bulanan para netizen yang menganggap apa yang dilakukan mahasiswa tersebut adalah sebuah kesalahan dan harus disoraki.

Padahal dalam dunia politik kritik adalah sebuah hal yang wajar.