harapanrakyat.com,- Ojo warga RT 03, RW 05, Dusun Kelewih, Desa Saguling, Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis salah satu korban pergerakan tanah yang terjadi pada Jumat (6/5/2023).
Rumah Ojo sudah tak bisa ditempati lantaran rusak karena pergerakan tanah. Ojo bersama keluarganya pun mengosongkan rumahnya dan terpaksa mengungsi.
Kepala Dusun Kelewih, Sakri mengatakan, awalnya pergerakan tanah terlihat dari retakan sepanjang 5 cm. Namun sekarang pergerakan tanah mencapai 1 meter dari ujung rumah depan dan pinggir rumah belakang rumah milik Ojo.
“Seputaran rumah milik Bapak Ojo ini kondisinya sangat parah, sehingga tidak bisa dihuni lagi. Kemudian yang lainnya, karena daerahnya itu rawan dari atas sampai bawah itu ada pergerakan tanah sampai sekitar 10 meter dari sini sampai ke rumah kedua, ketiga dan keempat,” katanya, Sabtu (6/5/2023).
Baca Juga: Pergerakan Tanah di Saguling Ciamis Hancurkan 5 Rumah, Pemiliknya Mengungsi
Menurutnya, selain rumah milik Ojo ada empat rumah lagi yang saat ini tidak dihuni oleh pemiliknya karena kondisinya sama yakni rusak dan ada retakan pada dinding.
“Untuk semuanya pemilik rumah yang terkena pergeseran tanah ini semuanya sudah mengungsi karena takut rumahnya ambruk,” tuturnya.
Sakri menjelaskan, jadi total yang terkena pergeseran tanah itu ada sebanyak 5 rumah yang pertama milik Ojo yang dihuni oleh dua anggota keluarga, rumah milik Enih, lalu Hana dihuni oleh tiga anggota keluarga, Karso dihuni oleh dua anggota keluarga.
“Kemudian yang terakhir itu rumah milik Ilham yang dihuni oleh 3 anggota keluarga,” jelasnya.
Warga Saguling Ciamis Gotong Royong Bantu Korban Pergerakan Tanah
Sakri mengungkapkan, untuk penanganannya sendiri warga Saguling Ciamis saling membantu gotong royong untuk memindahkan barang-barang yang masih layak pakai agar bisa dimanfaatkan lagi.
“Untuk sementara rumah milik Ojo itu tidak boleh ada yang masuk karena berbahaya. Jadi barang-barang yang bisa dibawa itu hanya baju saja,” ungkapnya.
Selain rumah yang terkena pergeseran tanah. Ada juga rumah yang terancam yaitu sebanyak 4 rumah dengan kondisi retak-retak.
“Untuk sementara ini rumah yang terkena pergeseran tanah ini tidak bisa dipakai lagi. Kami juga imbau kepada warga untuk mengosongkan area ini,” ucapnya.
Sakri menambahkan, bantuan baru datang dari Karang Taruna Kecamatan yang memantau sekaligus menyerahkan bantuan.
“Untuk bantuan dari Pemerintah Daerah saat ini data-datanya sudah di-update ke BPBD Ciamis. Untuk sementara ada informasi katanya akan meluncur kesini,” pungkasnya. (Feri/R7/HR-Online/Editor-Ndu)