harapanrakyat.com,- Wakil Ketua Komisi VI DPR Fraksi Golkar, Sarmuji, mengusulkan agar proyek Food Estate yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi diambil alih oleh perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor pangan.
Menurutnya, BUMN lebih mampu memastikan pertanggungjawaban bisnis proyek ini.
Dalam sebuah rapat kerja bersama Kementerian BUMN, Sarmuji mengutarakan pendapatnya. “Jika pelaksanaannya hanya satu Kementerian saja, itu menurut saya susah pertanggungjawaban bisnis. Tujuannya memang bukan bisnis, tapi kalau Food Estate ini bisa diambil BUMN, nanti takarannya bisa lebih kita kalkulasi,” ungkapnya.
Sarmuji juga menawarkan agar Kementerian BUMN dapat mengelola proyek Food Estate dengan lebih efisien. Dengan mengevaluasi aspek-aspek seperti penyertaan modal negara (PMN). “Rencana juga jelas, misal mau memberikan PMN, hitungannya bisa ngomong leverage, kapitalisasi, dan sebagainya. Saya usul Food Estate ditangani oleh BUMN,” tambahnya.
Baca juga: BUMN Diminta Adaptasi, Erick Thohir: Jangan Jadi Dinosaurus
Sebelumnya, Hasto Kristiyanto Sekjen PDI Perjuangan juga mengkritik proyek Food Estate, menganggapnya sebagai bagian dari kejahatan terhadap lingkungan. Hasto menyatakan keprihatinannya terhadap kebijakan yang menyebabkan penebangan hutan secara besar-besaran dan pelaksanaan Food Estate yang belum optimal.
Proyek Food Estate menjadi penting dalam konteks ketahanan pangan nasional. Terutama dalam menghadapi gejolak geopolitik dan ancaman perubahan iklim seperti El Nino. Presiden Jokowi telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 108,8 triliun untuk mendukung ketahanan pangan nasional tahun depan. Termasuk mencakup pengembangan Food Estate.
Usulan Sarmuji untuk melibatkan BUMN dalam proyek Food Estate bertujuan untuk memastikan proyek ini dapat dijalankan secara efektif dan bertanggung jawab, sehingga dapat berkontribusi pada peningkatan ketahanan pangan Indonesia. (R8/HR Online/Editor Jujang)