Beranda Berita Nasional KKP Mulai Program Bulan Cinta Laut Oktober 2022

KKP Mulai Program Bulan Cinta Laut Oktober 2022

c846762ef966669082fb3bc75031e30b.jpeg

KBRN, Jakarta: Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan memulai program Bulan Cinta Laut khusus nelayan Oktober 2022 mendatang. Bulan cinta laut merupakan sebuah gerakan bersih pantai dan laut.

Dengan demikian, dalam bulan tersebut nelayan tidak perlu melaut mencari ikan. Tetapi tetap mendapat penghasilan dari mengumpulkan sampah di laut.

“Bulan Oktober, tahun ini kita mulai bulan Oktober. Tahun depan nanti tergantung dari Dirjen PRL (Pengelolaan Ruang Laut) dia mau settingnya di bulan apa. Tentu semua harus melalui sebuah kajian,” kata Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono, usai peluncuran Program SMART Fisheries Village di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (2/8/2022).

BACA JUGA:  Juli 2025: Bulan Tanpa Tanggal Merah, Tapi Tetap Bisa Liburan Seru!

Sakti mengungkapkan, sampah yang dikumpulkan nelayan  nantinya akan dihitung berdasarkan berat. Semisal 1kg setara dengan harga ikan terendah. 

KKP, kata dia, juga akan membangun kerja sama dengan kementerian lain untuk mengolah sampah ini menjadi raw material. Termasuk pabrik-pabrik, sosiopreneur, serta start up yang ingin ikut terlibat mengolahnya hingga memiliki nilai ekonomi.

BACA JUGA:  Guru Tak Perlu Lagi 24 Jam Tatap Muka, Pak Menteri: “Cukup 16 JP Saja, Sisanya untuk Hidup!”

“Jadi nelayan tetap bisa mendapatkan penghasilan dalam satu bulan itu tapi bukan lagi ikan yang diambil tapi sampah,” ucapnya.

Sakti menekankan, Bulan Cinta Laut ini merupakan salah satu program untuk mempercepat pemulihan kesehatan laut. 

Adapun selama ini, aksi nyata bersih pantai dan laut dari sampah-sampah plastik telah dilakukan pada 10 titik di berbagai daerah di Indonesia dengan melibatkan berbagai lapisan masyarakat.

BACA JUGA:  Gubernur Dedi: Jadi Pejabat Itu Bukan Buat Tidur Nyenyak, Tapi Buat Keringetan!

Sakti menegaskan, pihaknya melalui program ini juga menargetkan pengurangan sampah laut hingga 70 persen pada 2030 mendatang.

“Ini yang saya sampaikan di UN Ocean Conference dan mendapat apresiasi luar bias. Karena suatu kegiatan yang sangat konkret bagaimana Indonesia dengan luasan wilayah yang begitu besar terhadap lautan dan itu mempunya kontribusi yang signifikan terhadap perubahan iklim,” katanya, melanjutkan.