Beranda Berita Nasional Kisah Pengusaha Fashion Brand Lokal asal Kota Banjar, Berkembang Berkat Market Digital

Kisah Pengusaha Fashion Brand Lokal asal Kota Banjar, Berkembang Berkat Market Digital

Fashion-Brand-Lokal.jpg

harapanrakyat.com,- Pengusaha fashion brand lokal asal Kota Banjar, Jawa Barat, sukses mengembangkan pemasaran menggunakan market digital berupa aplikasi Tiktok. Bahkan usahanya dalam bidang fashion tersebut kini berkembang pesat.

Pengusaha fashion dengan brand lokal Skuy.Ltd yang saat ini fokus pada produk streetwear tersebut yaitu Alan Maulana, warga Dusun Karangpucung, Desa Jajawar, Kecamatan Banjar, Kota Banjar.

Alan menuturkan, brand Skuy.Ltd yang ia kembangkan didirikan pada 12 April 2022. Awalnya hanya menjual kaos dengan sistem pre-order untuk acara komunitas atau anak-anak sekolah.

Produk kaos tersebut sengaja ia pilih karena bisa masuk semua segmen pasar. Terutama anak muda. Harganya pun sangat terjangkau untuk semua kalangan.

Lama kelamaan usahanya makin berkembang, hingga kemudian memilih produk streetwear yang sekarang ini menjadi fokus roduk unggulan brand Skuy.Ltd miliknya.

BACA JUGA:  Penginapan Murah Subang: Daftar Alamat dan Tarif (2024)

“Niat kami membangun bisnis clothing ini bermula dari keinginan kami untuk melahirkan brand asal daerah agar lebih dikenal masyarakat,” kata Alan kepada wartawan, Jumat (07/04/2023).

Baca Juga: Intip 5 Koleksi Fashion Brand Lokal Presiden Jokowi, Apa Saja?

“Melalui Skuy.Ltd ini kami berkomitmen memenuhi segmen pasar dengan harga terjangkau. Konsumen bisa menikmati produk kami tanpa menguras kantong,” ujarnya menambahkan.

Pengusaha Fashion Brand Lokal asal Kota Banjar Hadirkan Konsep Berbeda

Sebagai brand lokal asal daerah, lanjut Alan, produk streetwear dengan konsep pakaian limited edition unisex yang ia kembangkan sangat cocok digunakan oleh pria maupun wanita. Tentu harganya pun cukup terjangkau.

Menurutnya, meski banyak brand fashion ternama, namun produk brand miliknya hadir membawa konsep berbeda.

Kualitasnya tidak kalah, bisa bersaing dengan brand luar ternama. Menggunakan bahan pilihan dan pengemasannya memakai kemasan premium.

BACA JUGA:  PNS vs ASN Ternyata Beda, Jangan Keliru Ya!

“Kami hadir dengan konsep berbeda. Mengikuti tren fashion yang terus berkembang. Kualitas bahan yang kami gunakan juga menggunakan bahan pilihan yang membuat nyaman konsumen,” terang Alan yang membuka tempat produksinya di Lingkungan Cimenyan, Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Banjar.

Baca Juga: Kreatif, Warga Kota Banjar Ini Jadikan Limbah Oli Bekas Alternatif Bahan Bakar Memasak

Sukses Berkat Aplikasi Tiktok

Pengusaha fashion brand lokal itu menuturkan seputar pengalaman usahanya yang kini kian berkembang dengan strategi pemasaran menggunakan media daring aplikasi Tiktok.

Alan mengaku, mulanya mengalami kesulitan untuk memasarkan produknya secara online. Hal itu karena masyarakat belum sepenuhnya memahami sistem market digital. Banyak konsumen yang masih suka berbelanja dengan cara konvensional.

BACA JUGA:  Mungkinkah Indonesia Menjadi Kejutan di Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026?

Namun, seiring berkembangnya teknologi digital, dengan banyak platform berbagai sosial media ia pun memberanikan diri membuat strategi pasar menggunakan media sosial Tiktok.

“Awalnya saya hanya membuat konten-konten video untuk pemasaran. Tapi tidak menyangka beberapa video saya trending, omzet jualan saya langsung meningkat,” ungkap pengusaha fashion brand lokal tersebut.

Berkat inovasi penjualan menggunakan market digital tersebut, ia mengaku omzet penjualan produknya terus meningkat. Dalam satu hari pada saat hari-hari biasa bisa sampai 2000 pcs.

Namun, pada momen Ramadan ini omzetnya meningkat, bahkan sampai 5000 pcs per hari hingga kehabisan stok.

“Dari situ saya sadar ternyata market menggunakan medsos Tiktok cukup efektif untuk memasarkan produk saya. Dari sini juga mulai serius membuka konten untuk pemasaran,” pungkas Alan. (Muhlisin/R3/HR-Online/Editor: Eva)