harapanrakyat.com,- Ketua Umum (Ketum) DPP Pedagang Pejuang Indonesia Raya (Papera), Don Muzakir mengajak komunitas pedagang Pasar di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat untuk melek terhadap Politik.
“Papera ini merupakan sayap baru di Partai Gerindra yang notabenenya adalah pedagang pasar. Kita bukan orang partai, kita orang baru di partai, kita ajak komunitas pedagang ini untuk melek politik,” katanya.
Hal tersebut Ia ungkapkan setelah kegiatan Deklarasi DPC Papera Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Senin (27/2/2023) di Keraton Selagangga Ciamis.
Menurutnya, kenapa memilih Prabowo Subianto, karena Prabowo ini salah satu tokoh nasional yang membela pedagang, bahkan Prabowo adalah mantan ketua APPSI.
“Jadi intinya, 52 pasar termasuk pasar desa di Ciamis ini harus kita kuasai, harus dikuasai oleh kawan-kawan di Papera ini,” tuturnya.
Don berpesan kepada para pedagang pasar agar tetap menjadi pelopor ekonomi. Seperti halnya saat Pandemi, para pedagang kaki lima dan lainnya dapat bertahan.
“Pesannya adalah kita harus introspeksi diri, harus lebih mantap. Karena laju teknologi ini tidak bisa kita bendung, kita harus interaktif,” pesannya.
Saat ditanya mengenai kenaikan harga kebutuhan pokok saat ini, Don Muzakir menyebut, pihaknya telah mendorong Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan untuk menstabilkan harga barang kebutuhan pokok.
“Masalah kebutuhan pokok naik ini, jauh-jauh hari kita sudah kunjungi beberapa pasar. Yang naik itu bawang putih dan merah, beras, cabai, minyak goreng. Kita kemarin sudah dorong Mendag agar bagaimana menstabilkan harga barang, karena ini menjelang bulan Puasa dan Lebaran,” katanya.
Baca Juga: Catat! Ini Kecamatan Rawan Banjir dan Longsor di Ciamis saat Musim Hujan
Kata Ketum Papera Terkait Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok
Menurut Ketum Papera tersebut, fenomena kenaikan harga barang kebutuhan pokok setiap tahunnya memang terjadi. Baik itu jelang Lebaran maupun Natal dan tahun baru, harga barang pasti merangkak karena permintaan barang juga meningkat.
“Kita lihat kondisi pasar saat ini di Ciamis, pedagang emang 50 persen konsumennya berkurang. Kita harap, pemerintah ini bagaimana caranya mendorong agar barang kebutuhan pokok bisa turun,” tuturnya.
Maka dari itu, kata dia, pihaknya jauh-jauh hari telah mendorong pemerintah agar jangan sampai kelabakan setiap ada kenaikan barang selalu OP Pasar.
“Kita suruh banjiri pasar, seperti contohnya beras dari Bulog. Kemarin membanjiri pasar beras dari Bulog, OP Pasar ke pedagang, agar barang-barang ini bisa tertekan. Fenomena ini akan terjadi setiap tahun ketika Lebaran dan tahun baru,” pungkasnya. (Feri/R7/HR-Online/Editor-Ndu)