harapanrakyat.com,- Kepala Bapelitbangda Kota Tasikmalaya, Jawa Barat berinisial AA terjerat narkoba. Kepolisian Polda Jabar mengumumkan bahwa pihaknya telah mengamankan pejabat tersebut.
Atas kasus tersebut, aktivis mahasiswa Kota Tasikmalaya meminta agar seluruh pejabat lingkup Pemkot Tasikmalaya dan anggota DPRD melakukan tes urine.
Salah seorang aktivis mahasiswa Kota Tasikmalaya Ardiana Nugraha mengatakan, pihaknya mendesak Muspida untuk melakukan tes urine dan sejenisnya secara massal
“Seluruh aparatur pemerintah lingkungan Pemkot Tasikmalaya, baik eksekutif, legislatif maupun aparat penegak hukum harus tes urine. Karena sangat tidak menutup kemungkinan masih ada orang di tiap instansi pemerintah yang mengonsumsi narkoba,” kata Ardiana Nugraha, Kamis (16/03/2022).
Baca Juga: Wakapolda Jabar Cek Sarana Prasarana Jalur Mudik Alternatif di Tasikmalaya
Ia juga mengatakan, masyarakat Kota Tasikmalaya tercengang atas adanya pemberitaan salah satu ASN yang menjabat sebagai Kepala Bapelitbangda di Kota Tasikmalaya terjerat kasus narkoba.
“Kami menganggap kronologi atau dasar penangkapannya ini masih bias dan tidak jelas. Sehingga membuat kita sebagai mahasiswa yang senantiasa dituntut kritis, musti berpikir keras. Terutama pada penyidikan yang Polda Jabar lakukan,” ungkapnya.
Mahasiswa Kota Tasikmalaya siap mengawal kasus ini sampai tuntas. Mereka juga berharap Polda Jabar mampu secepatnya melakukan penelusuran keterangan lebih lanjut hingga ke akar-akarnya.
Kepala Bapelitbangda Kota Tasikmalaya Terjerat Narkoba
Kemudian, Adriana juga mendesak pihak kepolisian untuk bisa menjaga marwah, integritas dan profesionalitas institusinya.
Baca Juga: Teddy Minahasa Terjerat Narkoba, Kapolri Murka: Tindak Tegas Apapun Jabatannya
Lanjutnya mengatakan, jangan hanya menyuruh pihak yang bersangkutan untuk melakukan rehabilitasi, sedangkan proses hukum seolah tidak prioritas.
“Pertanyaanya kemudian apa kepentingan Polda Jabar jika hanya menangkap, lalu melepaskan dan menyuruh untuk rehabilitasi. Karena setahu kami mahasiswa bahwa polisi itu menegakkan hukum, bukan hanya menyuruh rehabilitasi,” katanya.
Aktivis mahasiswa juga berharap aparat penegak hukum tegakkan keadilan seadil-adilnya. Jangan membeda-bedakan ketika menangkap masyarakat sipil dan aparatur pemerintah.
“Apalagi sampai ada privilege. Intinya, jangan sampai ada dusta diantara kita, Terlebih jika memang sudah terbukti Kepala Bapelitbangda Kota Tasikmalaya terjerat narkoba,” tandas Ardiana. (Apip/R3/HR-Online/Editor-Eva)