Beranda Berita Nasional Kemendag Tambah Pasokan MinyaKita ke Pasar Tradisional

Kemendag Tambah Pasokan MinyaKita ke Pasar Tradisional

IMG_20220318_091946_resize_36-1.jpg

harapanrakyat.com – Kementerian Perdagangan akan menambah pasokan minyak goreng MinyaKita menjadi 450 ribu ton per bulan ke pasar tradisional. Penambahan pasokan minyak goreng itu mulai efektif menjelang Ramadan ini.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dalam kunjungannya ke Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (12/32023).

Zulkifli menjelaskan, saat ini Kementerian Perdagangan menyalurkan pasokan minyak goreng bersubsidi itu sebanyak 300 ribu ton per bulan. Alasan penambahan pasokan MinyaKita menjelang Ramadan ke pasar tradisional itu lantaran kebutuhan akan meningkat.

BACA JUGA:  Penginapan Murah Subang: Daftar Alamat dan Tarif (2024)

Baca Juga : Pemerintah Segera Tambah Pasokan MinyaKita di Jawa Barat

“Jumlahnya kemarin 300 ribu ton (pasokan minyak goreng MinyaKita) per bulan, sekarang ada penambahan menjadi 450 ribu ton,” ujar Zulkifli.

Terkait pemasaran, kata Zulkifli, pemerintah bersepakat bahwa Minyakita tidak lagi ada penjualan melalui marketplace dan pasar modern, melainkan hanya di pasar tradisional.

BACA JUGA:  Kementerian Komunikasi Blokir Lebih dari 277.000 Konten Judi Online dalam Tiga Minggu

“Sekarang kembali lagi di pasar tradisional, tidak lagi di marketplace. Itu sudah di-takedown. Online enggak boleh ya, sekarang kita fokus di pasar tradisional,” kata Zulkifli.

Mendag juga mengklaim, pengadaan program Minyakita pemerintah terlalu sukses. Ini ditandai dengan tingginya permintaan pasar.

Zulkifli juga mengakui, penjualan Minyakita banyak tersalurkan di marketplace dan pasar modern. Hal itu memungkinkan minyak goreng bersubsidi tersebut tidak tepat sasaran. Padahal, tujuan awalnya produksi MinyaKita untuk memenuhi kebutuhan masyarakat bawah.

BACA JUGA:  PNS vs ASN Ternyata Beda, Jangan Keliru Ya!

Baca Juga : Pemkot Bandung Tambah Stok Beras 20 Ton untuk Operasi Pasar

“Minyakita ini terlalu sukses, sehingga semua orang membeli. Yang premium-premium ambil minyak goreng MinyaKita yang akhirnya gak cukup (pasokan). Oleh karena itu sekarang kembali lagi di pasar tradisional, tidak lagi di marketplace,” kata Zulkifli Hasan. (Atep Kurniawan/R13/HR Online/Editor-Ecep)