Beranda Berita Nasional Kembangkan Unit Layanan Disabilitas, Cara KCD X Jabar Atasi Kenaikan PDBK

Kembangkan Unit Layanan Disabilitas, Cara KCD X Jabar Atasi Kenaikan PDBK

KCD-X.jpg

harapanrakyat.com,- Kembangkan Unit Layanan Disabilitas (ULD) menjadi salah satu cara yang dilakukan KCD X Jabar, dalam mengatasi kenaikan jumlah PDBK (Peserta Didik Berkebutuhan Khusus).

Hal itu sebagaimana komitmen Disdik Jabar mendorong akses serta mutu pendidikan. Terutama pada jenjang SLB (Sekolah Luar Biasa) yang terus ditingkatkan.

Upaya untuk mengakomodasi PDBK salah satunya dengan mengembangkan ULD (Unit Layanan Disabilitas).

Misalnya di lingkup Kantor Cabang Dinas (KCD) X Wilayah Jabar, ada dua sekolah yang telah mengembangkan ULD. Bahkan, satu diantaranya sudah punya empat ULD.

“Dalam upaya peningkatan akses dan mutu pendidikan, Disdik Jabar mendorong pengembangan Unit Layanan Disabilitas,” kata Kepala Cadisdik Wilayah X Jabar, Ambar Triwidodo.

Baca Juga: KCD Wilayah III Jabar Cetak Generasi Emas, Rencanakan Rutin Gelar Edu dan Job Fair

KCD X Jabar Miliki Dua ULD

Menurutnya, pengembangan ULD bertujuan untuk menjangkau calon PDBK yang terkendala oleh jarak dengan lokasi sekolah terdekat. Termasuk keterbatasan dari segi ekonomi keluarga.

BACA JUGA:  FIM MiniGP Indonesia Series 2024: Kompetisi Sengit Pembalap Muda di Sirkuit Gery Mang

“Dalam lingkup KCD X Jabar terdapat dua ULD. Salah satunya SLBN Taruna Mandiri Kuningan yang melakukan pengembangan tersebut,” kata Ambar.

Ia menyebutkan, SLBN Taruna Mandiri punya memiliki 4 ULD. Keempat ULD itu mengakomodasi setiap peserta didik yang rumahnya berada di Desa Maracan, Kecamatan Maracan, dan Desa Indapatra, Kecamatan Cigandamekar.

Pada bulan April – Mei 2022, KCD X Jabar sudah melakukan sosialisasi mengenai ULD yang ada di empat kecamatan, yaitu di Kecamatan Pasawahan, Mandirancan, Pancalang, dan Cigandamekar.

Saat sosialisasi, kata Ambar, tenaga pendidik juga melakukan penjaringan ke setiap desa di empat kecamatan tersebut.

Baca Juga: SMA Negeri 2 Depok Sikapi Tantangan Diskriminasi dan Intoleransi Melalui Program Chandle

BACA JUGA:  Rumah Nenek Satinah di Subang Terancam Ambruk, Relawan Harap Ada Donatur yang Peduli

Jumlah PDBK di Jabar Naik Signifikan

Sementara itu, Kadisdik Jawa Barat, Dedi Supandi menyatakan, jumlah PDBK pada tahun 2022 ini naik signifikan. Meski begitu, bukan berarti jumlah anak disabilitas di Jawa Barat bertambah.

“Para orang tua sekarang lebih terbuka. Mereka menyadari kalau anak disabilitas bukanlah sebuah aib sehingga harus disembunyikan. Oleh karena itu, sekarang mereka berani menyekolahkan anaknya,” kata Dedi.

Kenaikan PDBK tersebut tidak terakomodasi lantaran jumlah SLB di Jawa Barat terbatas. Maka sebagai solusinya dengan cara mengembangkan ULD.

Bahkan, untuk memudahkan masyarakat, bisa saja Unit Layanan Disabilitas ini nantinya di kantor desa setempat.

Baca Juga: Cadisdik Wilayah XII Jabar Siapkan Generasi Emas Melalui GALAXII Fest

Dedi juga menjelaskan, saat ini Jawa Barat memiliki 850 SMA,SMK dan SLB yang berstatus negeri. Dari jumlah tersebut, 48 merupakan SLBN. Sedangkan untuk sekolah swasta, Jabar memiliki 4.174 sekolah.

BACA JUGA:  Isu Poligami dan Narkoba Bisa Rontokan Elektabilitas Kandidat di Pilkada Subang

“Kalau untuk SLB swasta ada sebanyak 338 sekolah. Makanya dengan jumlah sebanyak itu, kita terus mendorong pengembangan ULD ini,” terangnya.

Inovasi Pengembangan ULD

Adapun inovasi dalam pengembangan ULD ini tujuannya menangani anak-anak yang berkebutuhan khusus, namun lokasi rumahnya berjauhan dengan sekolah. Jadi dengan adanya ULD mereka dapat berkumpul pada satu tempat terdekat.

Pengembangan ULD menjadi bagian dari pelaksanaan UU Nomor 8 Tahun 2016, yakni setiap warga negara punya hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang bermutu.

Dedi menambahkan, pelaksanaan pendidikan khusus ini bisa melalui SLB sebagai lembaga pendidikan khusus. 

Atau melalui inklusif yang terintegrasi dalam lembaga pendidikan reguler. Sedangkan kalau ULD, nanti para gurunya yang datang mendekati PDKB. (R3/HR-Online/Editor-Eva)