Beranda Berita Nasional Kasus Kerusakan Lahan Edelweis Rawa di Ranca Upas Jadi Sorotan

Kasus Kerusakan Lahan Edelweis Rawa di Ranca Upas Jadi Sorotan

demul-dan-uprit.jpeg

harapanrakyat.com – Kasus kerusakan lahan budidaya Edelweis Rawa di Ranca Upas, Rancabali, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, berbuntut pemeriksaan kepolisian. Bahkan, kasus ini menjadi sorotan berbagai pihak.

Tokoh budaya dan lingkungan yang juga legislator DPR RI, Dedi Mulyadi siap mendampingi Supriatna (44) alias Mang Uprit dalam pemeriksaan kepolisian.

Hal itu menyusul unggahannya di media sosial terkait kerusakan lahan tanaman Edelweis Rawa di lahan hutan Ranca Upas oleh rombongan motor trail.

Baca Juga : Polisi Selidiki Kerusakan Lahan Edelweis Rawa di Ranca Upas

Mang Uprit murka setelah melihat sekitar 2000 tanaman langka Edelweis Rawa yang ia tanam hancur tak bersisa oleh amuk roda-roda motor trail. Rusaknya lahan budidaya Edelweis Rawa itu, terjadi ketika ajang balap motor trail pada Minggu 5 Maret 2023 lalu.

BACA JUGA:  Indonesia Tantang Bahrain di Laga Penentu Kualifikasi Piala Dunia 2026

Dedi Mulyadi menegaskan, ia siap mendampingi Mang Uprit sebagai saksi atas dugaan kasus kerusakan lahan Edelweis Rawa itu di kepolisian.

Kata Dedi, Mang Uprit kini gelisah lantaran khawatir ada pihak yang akan melaporkan Mang Uprit atas pernyataannya yang cukup emosional di media sosial.

“Hari ini (Kamis, 9/3/2023), polisi melakukan pemeriksaan terhadap Uprit sebagai saksi dalam penyelidikan dugaan kerusakan lahan Edelweis Rawa saat kegiatan motor trail di Ranca Upas,” ungkap Dedi Mulyadi kepada wartawan di Soreang, Kabupaten Bandung.

Dedi mengaku, sudah membuka pembicaraan dengan aparat kepolisian Polresta Bandung. Ia memperoleh kepastian polisi akan memproses kasus kerusakan lahan Edelweis Rawa itu sesuai hukum yang berlaku.

BACA JUGA:  FIM MiniGP Indonesia Series 2024: Kompetisi Sengit Pembalap Muda di Sirkuit Gery Mang

Bahkan polisi sudah memasang police line (garis polisi) di tempat kejadian perkara. “Juga dihitung kerusakannya, yang melibatkan ahli dari IPB (Institut Pertanian Bogor),” kata mantan Bupati Purwakarta itu.

Hentikan Kerusakan Lahan, Evaluasi Event Motor Trail Rambah Hutan

Terkait event motor trail perambah hutan, kata Dedi, ia mendesak untuk dihentikan karena dapat merusak ekosistem hutan dan mengakibatkan kerusakan lahan.

“Ketika motor masuk hutan, selain berdampak ada lahan yang rusak, pasti ada jaringan ekosistem yang terganggu,” ucap Dedi.

Sebaiknya, lanjut dia, kegiatan olahraga bermotor outdoor seperti itu harus ada satu tempat yang sudah dirancang sedemikian rupa sesuai peruntukannya. Hal itu agar tidak terjadi kerusakan lahan lebih besar seperti rusaknya habitat alami hutan.

BACA JUGA:  Mungkinkah Indonesia Menjadi Kejutan di Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026?

Baca Juga : Viral Bunga Edelweis Rawa Ranca Upas Hampir Punah Digilas Motor Trail

Lebih jauh Dedi mengatakan, kegiatan bermotor seperti itu pada dasarnya untuk kesenangan, bukan adu kecepatan. Bahkan Dedi mengaku ia pernah ikut serta dalam kegiatan motor trail ketika masih menjabat sebagai Bupati Purwakarta.

“Masuk ke situ (wilayah hutan) jatuh diketawain, makan, lalu pulang,” ujarnya.

Namun, berbeda cerita ketika kegiatan motor trail itu melibatkan ribuan orang dengan tujuan berlomba untuk mendapatkan hadiah.

Happy-nya akan hilang, yang ada hanya stress. Alangkah lebih baiknya jika kegiatan seperti ini ada tempat khusus. Jadi kerusakan lahan juga bisa terminimalisir,” kata Dedi. (Atep Kurniawan/R13/HR Online/Editor-Ecep)