Subang – Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Subang, Jawa Barat, terus mengalami lonjakan. Hingga akhir Juli 2025, tercatat 601 kasus, dengan enam korban jiwa.
Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Subang mengungkapkan bahwa sebagian besar pasien meninggal karena terlambat mendapatkan penanganan medis. Saat dilarikan ke rumah sakit, kondisi trombosit mereka sudah sangat rendah.
Korban meninggal akibat DBD berasal dari berbagai kelompok usia, mulai dari remaja hingga lansia. Wilayah Kecamatan Subang mencatat jumlah kasus tertinggi, yakni 81 kasus sejak awal tahun.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang, Maxi, mengingatkan pentingnya kewaspadaan dan peran aktif masyarakat dalam pencegahan. Warga diminta untuk rutin menguras tempat penampungan air, menutup wadah air, mendaur ulang barang bekas, serta menjaga kebersihan lingkungan agar bebas genangan.
“Kasus DBD yang tercatat dari seluruh puskesmas total ada 601 kasus, kasus tertinggi mulai Januari jatuh pada Mei dan Juni ada 157 kasus per bulan. Namun pada akhir Juli menurun dengan 40 kasus, dan angka kematian hingga Juli ini ada enam orang kematian di enam kecamatan, Ciasem, Kalijati, Rawa Lele, Cikaum, dan Kecamatan Subang,” ujarnya.
Penerapan langkah-langkah pencegahan sederhana tetap menjadi kunci untuk menekan penyebaran DBD di Subang dan mencegah jatuhnya korban jiwa.