Beranda Berita Subang Kampung Tua di Tengah Hutan Subang Ditinggalkan Penghuninya, Sisakan 1 Keluarga Diantara...

Kampung Tua di Tengah Hutan Subang Ditinggalkan Penghuninya, Sisakan 1 Keluarga Diantara Rumah-rumah Kosong. Ada Apa ?

kampung-hutan-palasari-subang.jpg

KOTASUBANG.com, Subang – Bayangkan, jika kita hidup ditengah hutan belantara. Tanpa listrik, telepon dan segala fasilitas yang memudahkan aktivitas keseharian kita. Tapi, itulah yang dijalani Supena (57) sudah puluhan tahun dirinya tinggal di tengah hutan Palasari.

Di tengah hutan itu dia tinggal bersama istri dan satu anaknya. Cuma bertiga. Menurut Supena, kampung itu ada sezaman dengan pembangunan jalur pedati Darmaga – Bukanagara yang di bangun Hofland lebih 150 tahun lalu. Tugu yang berada di tengah kampung Bukanagara menunjukkan jalan pedati ini dibangun sejak tahun 1847.

BACA JUGA:  SeskoAD Apresiasi Kemampuan DAHANA dalam Produksi Bahan Peledak Militer

Dan katanya leluhur yang membangun kampung Palasari adalah para pekerja pembuatan jalan tersebut. Posisi kampung ini memang berada di atas bukit tak jauh dari jalan tersebut.

Awalnya di sana adalah satu kampung dengan puluhan rumah. Dari 25 rumah, berkurang jadi 12, berkurang jadi 9, dan kini tinggal 6 rumah. Tapi sejak banjir bandang di Sukakerti 2016 lalu semua tetangganya pindah, menyisakan keluarga Supena dan rumah-rumah kosong. Mereka ketakutan longsor juga akan melanda kampung Palasari ketika itu.

Bayangkan ketika malam. Gelap tanpa penerangan yang cukup, tanpa sinyal telekomunikasi, sepi hanya di temani rumah-rumah kosong tak berpenghuni. Terkadang kata Supena dalam keheningan malam terdengar suara-suara binatang buas, mulai dari babi hutan hingga macan.

BACA JUGA:  Kapolres Subang Turun ke Ladang: Sinergi Gugus Tugas Polri untuk Ketahanan Pangan

Lalu mengapa Supena tak ikut meninggalkan kampung ?

Dirinya mengungkapkan, kampung tersebut merupakan tanah kelahirannya. Dia sudah menetap di kampung itu sejak lahir tahun 1967 hingga saat ini, sehingga berat meninggalkan tanah kelahirannya. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya Supena menyadap pohon aren dan membuat gula aren lalu sewaktu-waktu dijual ke pasar Kasomalang.

Keberadaan kampung ini memang unik. Di tengah hutan terdapat perkampungan dengan rumah-rumah panggung zaman dulu yang kosong ditinggalkan penghuninya. Kepala desa Sukakerti H. Tatang mengungkapkan, hal ini bisa menjadi potensi wisata desa Sukakerti.

BACA JUGA:  Mengenal PDAM Subang: Perumda Tirta Rangga

Wisatawan bisa diajak bermalam di kampung tersebut di rumah-rumah panggung yang nantinya bisa dijadikan home stay. Wisatawan bisa merasakan tinggal di tengah hutan sambil melihat aktivitas keseharian warga di sana. Pengasapalan jalan Darmaga – Bukanagara tahun 2021 lalu membuat kampung ini semakin mudah dijangkau meskipun berada di tengah hutan.