Beranda Berita Subang Siswa SMK di Subang Bacok Ibu Gara-Gara Ponsel, Kini Diperiksa Kejiwaannya

Siswa SMK di Subang Bacok Ibu Gara-Gara Ponsel, Kini Diperiksa Kejiwaannya

Siswa SMK bacok ibu gara-gara ponsel
Foto: ilustrasi

Subang – Seorang siswa SMK di Subang, Jawa Barat, nekat menganiaya ibu kandungnya sendiri hanya karena masalah ponsel. Aksi brutal itu terjadi di Kalijati dan mengakibatkan sang ibu dilarikan ke rumah sakit dengan luka serius.

Korban diketahui bernama Bayinah (51), seorang ibu rumah tangga. Ia mengalami luka parah di bagian kepala akibat sabetan senjata tajam yang dilakukan oleh anaknya sendiri.

BACA JUGA:  800 Bangunan Liar Akan Digusur: "Uang Duduk" Jadi Penghibur Pedagang Subang

Kapolsek Kalijati, AKP Teguh Sujito, membenarkan kejadian tersebut. Pihak kepolisian langsung mendatangi lokasi kejadian begitu menerima laporan. Tersangka diamankan beserta barang bukti berupa sebilah golok.

“Korban saat ini dirawat di RSUD Bayu Asih Purwakarta. Luka yang diderita cukup serius, terutama di kepala,” jelas Kapolsek.

Motif penganiayaan ini diduga karena pelaku meminta dibelikan ponsel. Namun, meski permintaan sudah dituruti, pelaku tetap meluapkan amarah dan membacok ibunya.

BACA JUGA:  Subang Bersatu, Sampah Tersapu: Aksi Bela Palestina + Konser Amal + Pasukan Orange = Kombinasi Epik!

Pelaku, yang masih berstatus sebagai siswa SMK, kini menjalani pemeriksaan intensif. Untuk memastikan kondisi kejiwaannya, pelaku dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Cisarua.

Keputusan tersebut disetujui oleh keluarga dan pihak desa. “Keluarga, termasuk kakak pelaku dan Kepala Desa, sepakat untuk membawa yang bersangkutan ke RSJ,” tambah AKP Teguh.

Polisi juga akan meminta keterangan dari teman-teman dekat pelaku untuk menggali lebih dalam keseharian dan kondisi mentalnya. Termasuk dari korban yang masih menjalani perawatan.

BACA JUGA:  Tonggoh Brutal Cagak Ekspres: Saat Atlet Sepeda Subang Menyusuri Jalan Leucir nan Menantang!

Kasus ini menjadi perhatian masyarakat karena melibatkan kekerasan dalam keluarga yang dipicu oleh persoalan sepele. Polisi terus mendalami kasus untuk mendapatkan gambaran utuh dari kejadian tragis ini.