Beranda Berita Subang Judul: Belajar Matematika Lewat Olahraga? FKIP Universitas Subang Buktikan Bisa!

Judul: Belajar Matematika Lewat Olahraga? FKIP Universitas Subang Buktikan Bisa!

pembelajaran matematika dan olahraga

SUBANG — Siapa bilang belajar matematika harus duduk diam di depan papan tulis, dikelilingi angka-angka yang bikin dahi berkerut? Di tangan para pendidik inspiratif dari FKIP Universitas Subang, matematika justru bisa menjadi hal yang dekat, hangat, bahkan sporty!

Dalam program kolaboratif antara FKIP Universitas Subang dan Radio Benpas, Sabtu (2/8), digelar talkshow dengan tema unik: “Belajar Matematika dengan Hati.” Jangan salah sangka, ini bukan kelas cinta-cintaan, tapi bincang santai penuh makna soal bagaimana matematika tak melulu soal rumus, tapi tentang hidup itu sendiri—termasuk di dunia olahraga!

BACA JUGA:  Seleksi Direksi dan Komisaris PT Subang Sejahtera Segera Ditutup

Tiga narasumber tampil mengisi udara siang itu. Ada Nurhayati, S.Pd., M.Pd., yang menyuarakan bahwa belajar matematika bukan sekadar hafalan, tapi proses berpikir yang melatih nalar dan karakter. “Matematika adalah jembatan untuk melatih karakter. Yang utama bukan menghafal rumus, tapi memahami makna dan konteks soal,” ujar Nurhayati, dengan intonasi yang bikin rumus segitiga pun terasa bersahabat.

BACA JUGA:  Tarif Listrik Juli-September 2025 Tetap, Dompet Aman, Hati Nyaman!

Sementara itu, Arif Fajar Prasetiyo, M.Pd., justru menarik benang merah antara matematika dan olahraga. Katanya, dari menghitung repetisi sit-up sampai merancang strategi saat pertandingan, semua pakai matematika. “Data dan angka menjadi dasar yang tak terpisahkan untuk memenangkan pertandingan,” jelas Arif dengan semangat layaknya pelatih memberi briefing sebelum laga.

Yang menarik, talkshow ini juga menghadirkan seorang mahasiswa aktif—bukan untuk jadi pelengkap penderita—melainkan sebagai representasi suara generasi muda yang kini belajar matematika dengan cara yang lebih kontekstual dan menyenangkan.

BACA JUGA:  Subang Bersatu: Dari Donor Darah hingga Donasi Miliaran untuk Palestina!

Obrolan seru ini ditutup dengan kesimpulan sederhana tapi mengena: pembelajaran matematika dan olahraga saling berkelindan. Bukan hanya bikin otak encer, tapi juga hati tergerak dan tubuh bergerak. Jadi, siapa bilang matematika itu dingin dan kaku?

Tag: