Beranda Berita Subang Jembatan Baru dari Mahasiswa ITB Buka Akses Warga Subang yang Terisolasi

Jembatan Baru dari Mahasiswa ITB Buka Akses Warga Subang yang Terisolasi

Jembatan Sungai Cikaruncang Subang
Foto: Pengguntingan Pita Peresmian oleh (dari kanan ke kiri) Patar Putra Natama Nainggolan (Ketua SIBADES), Jovan Novianto Sumanta (Ketua Umum BP HMS ITB 24/25); Dr. Eri Susanto, S.T., M.T. (Kepala Program Studi Teknik Sipil); Wahidin Hidayat (Kepala Desa Cupunagara). Sumber: itb.ac.id

Subang – Mahasiswa Teknik Sipil ITB kembali menorehkan karya nyata untuk masyarakat. Melalui program Sipil Bangun Desa (SIBADES), mereka sukses membangun Jembatan Lintas Sungai Cikaruncang di Dusun Bukanagara, Desa Cupunagara, Kecamatan Cisalak, Subang.

Jembatan ini diresmikan pada Minggu, 18 Mei 2025, dan menjadi solusi bagi warga yang selama ini terhalang sungai saat beraktivitas, terutama saat musim hujan.

Sebelum jembatan hadir, warga RT Bunikasih harus menyeberangi sungai berarus deras yang bisa mencapai ketinggian 1,2 meter. Tak jarang, anak-anak sekolah terpaksa absen karena banjir.

BACA JUGA:  Pelajar Nakal Masuk Barak? Ketua Dewan Pendidikan Subang Bilang: "Luar Biasa!"

Kini, dengan jembatan sepanjang 8 meter, lebar 3,5 meter, dan tinggi 1,8 meter dari dasar sungai, warga dapat melintas dengan aman dan nyaman. Konstruksinya dirancang kuat untuk menghadapi debit air maksimum 25 tahunan.

Peresmian jembatan turut dihadiri Kepala Desa Cupunagara, perwakilan PTPN 1 Regional 2 Kebun Ciater, serta jajaran dosen Teknik Sipil ITB seperti Dr. Eri Susanto dan tim.

Ketua SIBADES, Patar Putra Natama Nainggolan, menjelaskan bahwa proyek ini dirancang sejak September 2024 tanpa melibatkan kontraktor eksternal. Mereka membangun sendiri, didampingi dosen dan menghadapi berbagai tantangan teknis di lapangan.

BACA JUGA:  Subang Fest Vol.4: Kolaborasi Seni, Edukasi Antikorupsi, dan Harapan Baru dari Kang Rey

“Medannya ekstrem. Lokasi di tepi jurang dan jalur logistik sulit dijangkau. Tapi kami belajar banyak—mulai dari desain, manajemen proyek, sampai memimpin di lapangan,” ungkap Patar.

Kehadiran jembatan langsung membawa perubahan. Akses antar kampung kini lebih aman, aktivitas ekonomi warga lancar, dan anak-anak sekolah tidak lagi terhambat saat hujan.

Menurut Patar, ini bukan sekadar proyek teknis, melainkan juga bentuk nyata pengabdian kepada masyarakat. Antusiasme warga sejak awal menjadi penyemangat utama tim.

BACA JUGA:  Ceria di Sekolah! DEFEND ID Bikin Anak Subang Makin Cinta Bangsa

Kepala Prodi Teknik Sipil ITB, Dr. Eri Susanto, mengapresiasi mahasiswa yang berhasil menjalankan program pengabdian yang berdampak langsung. Ia menekankan pentingnya proyek seperti ini dalam membentuk kompetensi mahasiswa secara menyeluruh.

“Ini bagian dari kurikulum. Mahasiswa belajar teamwork, komunikasi, kepemimpinan, dan tentu saja kemampuan teknis merancang jembatan secara komprehensif,” jelasnya.

Program SIBADES diharapkan terus berkembang dengan proyek-proyek infrastruktur desa lainnya. Selain memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, kegiatan ini juga menjadi laboratorium pembelajaran nyata bagi calon insinyur masa depan.