Subang – Jalur Pantura Subang, Jawa Barat, kembali mengalami kerusakan meski baru sepekan lalu diperbaiki dengan metode tambal sulam. Retakan dan lubang kembali bermunculan di sepanjang ruas Sukamandi hingga Pamanukan, menimbulkan ancaman bagi para pengendara, terutama menjelang arus mudik Lebaran.
Kondisi ini semakin memperbesar risiko kecelakaan, terutama bagi pengguna sepeda motor. Bagi pemudik yang hendak melintasi jalur ini menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur, kewaspadaan ekstra sangat diperlukan, terutama saat berkendara di malam hari.
Sebagai salah satu jalur utama yang sering disebut “jalur tengkorak,” Pantura Subang kembali menunjukkan kondisi yang memprihatinkan. Para pengguna jalan pun mengungkapkan kekhawatiran mereka atas cepatnya jalan kembali rusak setelah perbaikan dilakukan.
“Jalan nasional Pantura Subang kembali berlubang dan berbahaya bagi pengendara, khususnya roda dua. Ini benar-benar mengancam keselamatan,” ujar Yusup, salah seorang pengguna jalan, Kamis, 27 Februari 2025.
Harapan besar kini tertuju pada pemerintah pusat agar segera mengambil langkah konkret. Warga dan pengguna jalan mendesak perbaikan lebih menyeluruh agar arus mudik mendatang dapat berlangsung dengan aman dan nyaman.
“Kami ingin jalan ini segera diperbaiki secara serius, bukan sekadar tambal sulam. Mudik nanti harus lancar dan selamat,” ungkap Jajat, warga setempat.
Berdasarkan pantauan di jalur Pantura arah Cirebon menuju Jakarta, setidaknya terdapat 12 titik jalan berlubang dalam kondisi parah di wilayah Kecamatan Pamanukan dan Sukamandi. Sementara di jalur sebaliknya, ditemukan 17 titik kerusakan serupa. Dengan kondisi seperti ini, tindakan segera sangat diperlukan untuk mencegah jatuhnya korban lebih banyak akibat infrastruktur yang tidak layak.