Beranda Teknologi Inilah 5 Teknologi di Balik Kamera 108 MP Samsung Galaxy A73 5G

Inilah 5 Teknologi di Balik Kamera 108 MP Samsung Galaxy A73 5G

Samsung-Galaxy-A73-5G_copy_800x600-1.jpg

review1st.com – Kamera ponsel kini telah mencapai evolusi yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Meskipun terhalang oleh ukuran yang tipis sehingga berpengaruh pada keterbatasan ukuran lensa yang bisa dibawa.

Namun dengan beberapa cara kamera ponsel kini bisa mencapai resolusi tinggi dengan detail yang tak kalah ajib dari kamera saku sekalipun.

Hal ini bisa kita rasakan salah satunya di Samsung Galaxy A73 5G yang membawa kamera utama dengan resolusi 108 MP.
Pertanyaan pertama yang mungkin muncul di benak kita adalah, kok bisa?

Bagaimana caranya kamera ponsel yang notabene memiliki lensa, serta sensor dengan ukuran terbatas, dan relatif tipis demi menjaga form factor si ponselnya itu sendiri, bisa menghasilkan gambar yang besar seukuran 108 MP?
Rupanya hal ini diraih melalui sejumlah penemuan teknologi baik bersifat software maupun hardware. Dimulai dengan meramu kemampuan chipset kamera atau biasa disebut Image Signal Processor, yang ditrigger dan disempurnakan oleh software yang tertanam pada ponsel.

BACA JUGA:  Vapor Chamber di Galaxy Z Flip6: Pengalaman Ngonten Lebih Lancar dan Nyaman

Berikut adalah beberapa teknologi yang hadir di Samsung Galaxy A73 5G, yang berkaitan dengan kemampuan memotret gambar dalam ukuran 108 MP:

Triple ISP Qualcomm Spectra 570L

Samsung Galaxy A73 5G diperkuat dengan prosesor sinyal gambar yang ada di dalam chip Snapdragon 778G 5G. Yakni, Qualcomm Spectra 570L yang merupakan triple ISP.

Membuatnya mampu menangkap gambar dari 3 kamera dalam satu waktu, menggabungkan maksimal 3 hasil kamera untuk menciptakan satu gambar dengan resolusi besar.

Teknologi nona-binning berbasis AI

Secara software hal pertama yang memungkinkan Samsung Galaxy A73 5G untuk mengambil gambar sebesar 108 MP adalah hadirnya teknologi nona-binning berbasis AI. Teknik ini akan menggabungkan 9 pixel menjadi satu pixel besar sehingga mampu meningkatkan detail pada hasil foto dan juga berlaku di video.

BACA JUGA:  Hasil Foto Keren dengan Kamera 50MP Galaxy Z Flip6: Inspirasi Konten HUT RI

Teknologi ini sudah terlebih dahulu hadir di beberapa ponsel flagship Samsung, termasuk Galaxy S22 series 5G. Dan kini bisa kita rasakan di ponsel seri A Samsung yang harganya relatif bersaing.

Teknologi Detail Enhancer dan Enhanced HDR

Dua teknologi ini sebenarnya merupakan teknologi yang serupa namun bekerja di ranah yang berbeda. Di mana Detail Enhancer akan membantu ponsel untuk menciptakan foto yang lebih tajam dan meningkatkn kecerahan pada gambar dengan menggabungkan banyak sample menjadi satu.

Dengan cara yang sama, Enhanced HDR bekerja lebih di ranah dinamika pencahayaan pada foto.

Caranya sama, yakni sama-sama menggabungkan dua atau lebih gambar dari satu pengambilan gambar lalu sistem akan meramu dua gambar tadi untuk menjadi satu gambar dengan detail yang tajam, juga dengan pencahayaan yang memiliki rentang dinamika yang tinggi.

Teknologi Big Pixel Sensor

Teknologi ini akan mengurangi noise pada gambar secara drastis, tanpa mengurangi kualitas foto yang diperbesar dari bidikan kamera 12MP dengan teknologi Binning menjadi 108 MP.

Optical Image Stabilization

Mungkin ada beberapa di antara kita yang berpikir bahwa OIS atau fitur stabilisasi gambar secara optikal hanya berfungsi untuk pengambilan video saja.

BACA JUGA:  Perbandingan Vue.js dan React.js untuk Pengembangan Laravel: Pilihan Framework yang Tepat dan Prospek Karier

Nyatanya, hadirnya OIS di kamera Samsung Galaxy A73 5G juga berfungsi untuk memberikan kestabilan pengambilan foto atau gambar sehingga mengurangi distorsi saat sistem akan melakukan peningkatan ukuran foto.

Semakin stabil hasil foto, maka semakin mudah AI dalam meramu foto-foto yang dihasilkan untuk menjadi foto yang lebih detail hingga di angka 108 MP.

Terutama ketika kita melakukannya di kondisi pencahayaan yang kurang memadai, di mana biasanya terjadi penangkapan cahaya yang membutuhkan waktu lebih lama dari pada memotret di pencahayaan optimal.