Beranda Berita Nasional Ini Upaya PDAM Pangandaran Antisipasi Krisis Air Bawah Tanah

Ini Upaya PDAM Pangandaran Antisipasi Krisis Air Bawah Tanah

PDAM-Pangandaran.jpg

harapanrakyat.com,- Untuk mengurangi penggunaan air bawah tanah di obyek wisata pantai Pangandaran, Jawa Barat, PDAM Tirta Prabawa Mukti meningkatkan produksi air bersih dari pengolahan air sungai.

Tercatat, saat ini PDAM Pangandaran sudah melayani 50 hotel di kawasan pantai Pangandaran dalam pengadaan air bersih.

Direktur PDAM Tirta Prabawa Mukti Pangandaran Agus Teguh mengatakan, kebutuhan air bersih di Kabupaten Pangandaran saat ini 6400 kubik setiap harinya.

“Hampir 900 kubik per hari air yang digunakan di obyek wisata pantai Pangandaran itu semuanya masih menggunakan air bawah tanah,” kata Agus, Jumat (4/11/2022).

Lebih lanjut Agus Teguh menambahkan, apabila terus mengandalkan air bawah tanah, kondisi ini bisa mengancam lingkungan di obyek wisata pantai Pangandaran.

Baca Juga: Sumringah, Ratusan Guru SD di Pangandaran Naik Pangkat dan Golongan

Apalagi dalam sebuah penelitian disebutkan, 15 tahun ke depan akan terjadi krisis air bawah tanah.

“Sudah saatnya kita mengkampanyekan setop penggunaan air bawah tanah,” kata Agus Teguh.

Saat ini, lanjut Agus, PDAM mengolah air sungai sesuai dengan standar Permenkes. 

BACA JUGA:  FIM MiniGP Indonesia Series di Sirkuit Gery Mang

“PDAM sebagai salah satu alternatif solusi pengurangan penggunaan air bawah tanah, saat ini sedang menggenjot kapasitas volume atau kuantitas air, kualitas air dan kontinuitas (K3) yang sering kita sosialisasikan 24 jam,” ungkap Agus.

Menurut Agus, pelayanan PDAM Tirta Prabawa Mukti Pangandaran kepada masyarakat siap dalam 7x 24 jam atau setiap hari tanpa libur. Karena itu apabila ada kebocoran, maka penanganannya maksimal 6 jam. 

“Kalau tidak kita maksimalkan layanan penanganan kebocoran jelas kita akan merugi. Karena air bersih yang terbuang semakin lama, maka akan jadi kerugian bagi kita,” ungkapnya.

Agus mengajak semua pihak mulai menyetop penggunaan air bawah tanah di daerah kawasan wisata pantai Pangandaran.

“Strategi kita (PDAM) akan mengoptimalkan kondisi eksisting yang ada terlebih dulu. Karena air yang belum terjual, dari kapasitas di Pangandaran sekitar 100 liter per detik baru terpakai 65 liter per detik. Sisanya 35 liter per detik rencananya untuk menyediakan keperluan air bagi hotel di obyek wisata pantai Pangandaran. Saat ini baru sebanyak 50 hotel yang bisa ditangani,” paparnya.

BACA JUGA:  FIM MiniGP Indonesia Series 2024: Kompetisi Sengit Pembalap Muda di Sirkuit Gery Mang

Mengajukan Bantuan Banprov Tahun 2023

Agus Teguh menjelaskan, pihaknya sudah mengajukan bantuan dari Banprov untuk tahun 2023 dalam rangka meningkatkan kapasitas penyediaan air bersih khususnya di obyek wisata pantai Pangandaran.

“Juga mengajukan pada program percepatan pembangunan kawasan Rebana Jabar selatan yakni sudah keluar Perpresnya nomor 87 tahun 2021 program Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM),” ungkap Agus.

Agus Teguh menjelaskan, PDAM baru bisa memenuhi kebutuhan air bersih di wilayah Kecamatan Parigi untuk 16 jam, belum bisa melayani 24 jam. Untuk mengatasi hal tersebut penampungan di Bojongmalang ditargetkan meningkat dari 5 liter menjadi 20 liter air. 

“Seperti di Citumang ada 20 liter per detik atau peningkatan menjadi 40 liter,” jelasnya.

Saat ini di wilayah Parigi kultur masyarakatnya sudah terbiasa, pada pukul 10 malam air PDAM sudah dimatikan. Namun sudah banyak yang komplen, karena itu ke depan ketersediaan harus cukup sehingga air mengalir bisa 24 jam.

BACA JUGA:  Isu Poligami dan Narkoba Bisa Rontokan Elektabilitas Kandidat di Pilkada Subang

“Tahapan PDAM saat ini konsen dulu mengoptimalkan alat dan sarana yang ada sambil mengoptimalkan penambahan mesin,” jelasnya.

PDAM Tirta Prabawa Mukti Pangandaran saat ini sudah memiliki dua mobil tangki air untuk melayani masyarakat yang kekurangan air bersih. 

Melalui mobil tangki ini, PDAM Pangandaran menyediakan air bersih setiap musim kemarau untuk Desa Margacinta dan Desa Bagolo.

Selain mobil tangki air, PDAM Pangandaran juga memiliki toilet portable sebanyak 4 unit. Dalam hal ini PDAM bertugas menyediakan air bersih dan penanganan sanitasi.

“Ke depan ada bisnis buang air limbah kita akan fasilitasi dalam rangka memberikan kontribusi PAD,” katanya.

Agus menambahkan, kontribusi PAD minimal 80 persen dari pendapatan PDAM.

“Sementara saat ini PDAM Pangandaran cakupan pendapatannya baru 11 persen jadi masih jauh untuk kontribusi PAD. Tetapi kita sudah terus bekerja secara maksimal memanfaatkan yang ada dengan progres terus meningkat,” pungkasnya. (Madlani/R7/HR-Online/Editor-Ndu)