Beranda Berita Nasional Inflasi di Kota Cirebon Tertinggi di Jawa Barat Secara YoY

Inflasi di Kota Cirebon Tertinggi di Jawa Barat Secara YoY

Keuntungan-Investasi-Sukuk-Tabungan-di-SBN-Ritel-2022.jpg

harapanrakyat.com – Kota Cirebon tercatat menjadi daerah inflasi tertinggi di Jawa Barat berdasarkan laporan year on year (yoy) pada September 2023 sebesar 3,07 persen. Sedangkan inflasi terendah pada periode yang sama yaitu Kota Depok sebesar 1,96 persen.

Badan Pusat Statistik Jawa Barat mencatat, pada September 2023 di Jawa Barat terjadi inflasi yoy sebesar 2,35 persen.

Ketua Tim Statistik Distribusi BPS Jawa Barat Dudung Supriyadi menjelaskan, inflasi tersebut akibat adanya kenaikan harga seluruh indeks kelompok pengeluaran. Indek kelompok tersebut di antaranya kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 3,96 persen.

Baca Juga : Kendalikan Inflasi, Pemkot Bandung Gelar Gerakan Pangan Murah

“Selain itu inflasi kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,23 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga (1,34 persen). Kemudian kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga (1,53 persen),” kata Dudung dalam keterangan resminya, Rabu (1/11/2023).

BACA JUGA:  Kementerian Komunikasi Blokir Lebih dari 277.000 Konten Judi Online dalam Tiga Minggu

Selain itu, ucap Dudung, kelompok kesehatan sebesar 2,80 persen, kelompok transportasi (1,01 persen), kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan (0,27 persen).

Inflasi yoy juga terjadi pada kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 1,20 persen, kelompok pendidikan (1,99 persen), kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran (3,35 persen). Kemudian kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,08 persen.

Secara month to month (mtm) September 2023, lanjut Dudung, Jawa Barat mengalami inflasi sebesar 0,11 persen. Inflasi mtm tertinggi terjadi di Kota Tasikmalaya sebesar 0,34 persen. Sementara inflasi mtm terendah terjadi di Kota Bekasi sebesar 0,08 persen.

BACA JUGA:  XL Axiata Berhasil Raih Penghargaan Tertinggi di Stellar Workplace Award 2024

Inflasi dan Nilai Perdagangan Jawa Barat

Meski Jawa Barat mengalami inflasi secara yoy, namun nilai perdagangan luar negeri (ekspor/impor) neraca perdagangan Jawa Barat Agustus 2023 mengalami surplus. Hal tersebut terlihat dari sisi nilai sebesar USD 2,48 miliar.

Nilai itu ditunjang oleh surplus komoditi nonmigas sebesar USD 2,59 miliar. Sedangkan komoditas migas defisit sebesar USD 106,53 juta.

Dari sisi volume perdagangan luar negeri, pada bulan Agustus 2023 terjadi surplus sebesar 385,88 ribu ton. Penyumbang surplus itu berasal dari komoditas nonmigas sebesar 542,57 ribu ton. Sedangkan komoditas migas defisit sebesar 156,68 ribu ton.

BACA JUGA:  Kronologis Lengkap Kecelakaan Truk Maut di Subang: Dua Tewas, Delapan Luka-luka

Untuk transaksi perdagangan nonmigas dengan 13 negara mitra dagang utama, Jawa Barat mengalami defisit neraca perdagangan dengan Tiongkok dan Taiwan.

Baca Juga : Pemprov Jawa Barat Terus Kendalikan Harga Beras

Pada periode Agustus 2023 defisitnya senilai USD 40,07 juta. Nilai tersebut menurun ketimbang bulan sebelumnya yang defisit hingga sebesar USD 115,17 juta.

Sedangkan perdagangan nonmigas dengan negara utama lainnya menunjukkan surplus. Surplus neraca perdagangan terbesar adalah dengan Amerika Serikat yang mencapai USD 700,83 juta.

Oleh sebab itu, Pemprov Jawa Barat terus berupaya menekan inflasi regional dengan mengendalikan harga-harga barang dan jasa. (Ecep/R13/HR Online)