Beranda Berita Nasional IDI dan Pemprov Jabar Sikapi Fenomena Remaja Lakukan Aksi Sayat Tangan

IDI dan Pemprov Jabar Sikapi Fenomena Remaja Lakukan Aksi Sayat Tangan

IDI-Jabar.jpeg

harapanrakyat.com – Pemerintah Provinsi dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Barat, turut menyoroti fenomena aksi sayat tangan di kalangan remaja yang viral belakangan ini.

Sebagai informasi, sebanyak 52 pelajar di salah satu sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, menyayat tangan mereka sendiri dengan silet secara massal.

Pemprov Jabar melalui Setda Bidang Kemasyarakatan dan SDM serta Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Jawa Barat menaruh perhatian terhadap fenomena aksi sayat tangan tersebut.

Baca Juga : Jadi Media Edukasi Kesehatan, IDI Luncurkan Podcast Besti Jabar

BACA JUGA:  Rumah Nenek Satinah di Subang Terancam Ambruk, Relawan Harap Ada Donatur yang Peduli

“Kita lihat yang lagi tren misalnya remaja yang menyayat tangan bersama. Tentu ini harus kita luruskan bersama,” ujar Staf Ahli Gubernur Jawa Barat Bidang Kemasyarakatan dan SDM, dr Siska Gerfianti, seusai launching Besti Jabar, di Menara Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (17/3/2023).

Menurutnya, konten semacam self harm (menyakiti diri sendiri) ini, dapat terbilang cukup banyak di media sosial. Termasuk munculnya fenomena menyayat tangan sendiri di Bengkulu.

Siska menegaskan, Pemprov Jabar sangat mendukung kehadiran podcast Besti Jabar atas gagasan IDI Jabar. Sebab, kini begitu banyak informasi hoaks di bidang kesehatan.

BACA JUGA:  7 Pondok Pesantren Terbaik dan Terbesar Di Subang 2024, Cek No. 4

IDI Jabar Luruskan Informasi Salah Tentang Kesehatan Termasuk Fenomena Aksi Sayat Tangan

Ketua IDI Wilayah Jawa Barat, dr Eka Mulyana menegaskan, pihaknya sangat setuju penayangan podcast Besti Jabar di YouTube, Instagram, dan TikTok. Hal itu akan menjadi bagian sosialisasi mental health atau kesehatan mental, termasuk masalah kesehatan lainnya.

“Besti Jabar adalah Bersama Sehat Teman IDI Jawa Barat. Ini adalah program edukasi dan sosialisasi tentang kesehatan,” kata Eka.

Eka menjelaskan, Besti Jabar adalah media komunikasi karena pada era digital ini banyaknya informasi kesehatan yang keliru.

BACA JUGA:  Mungkinkah Indonesia Menjadi Kejutan di Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026?

Baca Juga : Pemkab Bandung Barat Cabut Status KLB Keracunan Massal

Dari informasi yang dihimpun, aksi massal sayat tangan yang terjadi di Bengkulu, diduga karena pengaruh media sosial. Saat ini, kasus ini pun masih dalam penyelidikan polisi. Bahkan aksi serupa juga terjadi juga di Bali.

Aksi miris remaja di Bengkulu ini terjadi pada Rabu (8/3/2023). Aksi sayat tangan itu mencuat setelah salah seorang guru di sekolah itu mengetahui aksi para muridnya. (Atep Kurniawan/R13/HR Online/Editor-Ecep)