Beranda Berita Nasional Hidayat Nur Wahid Khawatir Timbul Polarisasi Jika Pilpres Hanya Dua Pasangan

Hidayat Nur Wahid Khawatir Timbul Polarisasi Jika Pilpres Hanya Dua Pasangan

Hidayat-Nur-Wahid-Khawatir-Timbul-Polarisasi-Jika-Pilpres-Hanya-Dua-Pasangan.jpg

harapanrakyat.com,- Isu Pilpres 2024 hanya akan diikuti dua pasangan Capres-Cawapres terus menggelinding. Apalagi, sejumlah elit politik di Negeri ini telah secara blak-blakan bicara mengenai kemungkinan tersebut. Tak ayal, isu Pilpres 2024 semakin ramai menjadi perbincangan termasuk potensi dampaknya.

Tak ketinggalan, Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid, juga ikut menyoroti isu terkait dua pasangan Capres-Cawapres dalam Pemilu 2024 nanti. Menurutnya, jika benar pada gilirannya nanti, yang ikut kontestasi hanya dua pasangan, maka dampaknya akan cukup besar.

“Saya khawatir, jika Pilpres 2024 diikuti dua pasangan, bisa kembali menimbulkan polarisasi di masyarakat. Seperti Pilpres 2014 dan 2019,” ujar Hidayat Nur Wahid, Minggu (24/9/2023) seperti dikutip dari suara.com.

BACA JUGA:  Kementerian Komunikasi Blokir Lebih dari 277.000 Konten Judi Online dalam Tiga Minggu

Selanjutnya, Hidayat Nur Wahid menyatakan bahwa demokrasi membutuhkan anggaran yang besar dalam penyelenggaraannya. Maka, disampaikannya, jika demokrasi, dalam hal ini Pemilu, ingin murah, pilihannya adalah kembali pada Pemilihan tidak langsung.

“Kalau ingin murah, ya kembali saja pada pola Pilpres Orde Baru. Presiden kan cukup dipilih oleh MPR,” ungkap Hidayat Nur Wahid.

Baca juga: Najwa Shihab Bantah Terlibat Jadi Tim Pemenangan di Pilpres 2024

BACA JUGA:  Kronologis Lengkap Kecelakaan Truk Maut di Subang: Dua Tewas, Delapan Luka-luka

Tak Setuju dengan Argumen 2 Pasangan Biaya Pilpres Lebih Murah

Dalam konteks ini, Hidayat Nur Wahid mengatakan, argumentasi bahwa jika Pilpres 2024 diikuti 2 pasangan akan lebih murah, dengan alasan cukup satu putaran, tidaklah berdasar. Hal ini, disampaikannya, bertolakbelakang dengan kenyataan dan pengalaman pada Pilpres 2004 dan 2009.

“Pengalaman kita, pada Pilpres 2004, di mana terjadi dua putaran Pilpres, hasilnya sukses. Tidak terjadi polarisasi di tengah-tengah masyarakat dan APBN mampu menutupi biaya penyelenggaraannya,” tegas Hidayat Nur Wahid.

Hingga saat ini, ditambahkan Hidayat Nur Wahid, keresahan masyarakat masih terasa akibat polarisasi pada Pilpres 2014 dan 2019. Di mana, pada Pilpres itu, hanya ada dua pasangan calon yang bertarung.

BACA JUGA:  Tantangan Besar di Balik Perjuangan Budi Gunawan Melawan Perjudian Online Internasional

“Menurut saya, biaya yang dibutuhkan untuk menyembuhkan polarisasi di masyarakat jauh lebih mahal daripada anggaran untuk Pilpres dua putaran,” ungkap Hidayat Nur Wahid.

Selanjutnya, Hidayat Nur Wahid pun mengatakan memahami bahwa partai politik secara konstitusional memiliki hak mengusulkan Capres dan Cawapres. Oleh karena itu, Ia mengingatkan agar partai politik memikirkan dampak negatif jika Pilpres 2024 diikuti dua pasangan. (R8/HR Online/Editor Jujang)