harapanrakyat.com,- Satuan Polri ringkus 24 teroris jelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023. Sebanyak 24 orang yang terduga teroris itu ditangkap secara terpisah di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah hingga Sumatera Utara.
Mereka diduga terlibat dalam aksi bom bunuh diri yang terjadi pada 7 Desember 2022 di Mapolsek Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat.
Untuk itu, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, meminta tim Densus 88 untuk memperketat pengamanan. Mengingat, libur Nataru yang tinggal menghitung hari.
Terlebih, ancaman terorisme tak jarang menyerang tempat ibadah, selain menyerang anggota kepolisian.
“Khususnya Densus 88 untuk terus tingkatkan kewaspadaan. Kemudian, bekerja sama dengan ormas-ormas. Selain itu, semua mantan napiter (narapidana terorisme) juga harus memberikan sosialisasi. Seluruh pergerakan tentunya kami pantau secara maksimal,” ungkap Kapolri, sebagaimana dilansir laman resmi Polri, 20 Desember 2022.
“Kemudian pada saat masuknya di gereja-gereja tertentu atau tempat ibadah tertentu, kami siapkan security door, X-ray. Sehingga ini juga bisa mengurangi risiko yang ada, dan tentunya kita juga akan mengerahkan apa yang kita miliki. K-9 dan sebagainya,” sambung Listyo Sigit Prabowo.
Baca Juga: Kasus Bom Astana Anyar, Mahfud MD: Semua Waspada, Teroris Masih Ada
Selain itu, pihak Polri juga akan terus menjalin komunikasi dengan Badan Intelijen Negara (BIN) maupun Badan Intelijen Strategis (Bais TNI). Tujuannya agar proses Nataru kali ini berjalan lancar dan aman.
Polri Ringkus 24 Teroris Usai Tragedi Bom Bundir di Mapolsek Astana Anyar
Tragedi bom bunuh diri di Mapolsek Astana Anyar, Kota Bandung terjadi 7 Desember 2022 lalu. Insiden tersebut menewaskan 2 orang dan 11 luka-luka.
Pelaku merupakan mantan narapidana kasus teroris bernama Agus Sujatno alias Abu Muslim. Hal itu sebagaimana diungkapkan langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada 7 Desember 2022 lalu.
Pelaku teroris tersebut pernah menjadi penghuni tahanan di Nusakambangan. Kemudian bebas pada bulan Maret 2021.
Tak hanya itu, kuat dugaan pelaku tersebut juga terafiliasi dengan kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD). (Revi/R3/HR-Online/Editor-Eva)