harapanrakyat.com,- Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Banjar, Jawa Barat, KH Roidi Al Farisi, mengajak kepada para santri untuk meneruskan semangat perjuangan para sesepuh dan ulama. Pesan itu ia sampaikan bertepatan dengan Hari Santri Nasional (HSN) 2022.
“Kami harap para santri dapat meneladani semangat perjuangan para pahlawan dan ulama terdahulu dalam memperjuangkan kemerdekaan,” ucapnya Sabtu (22/10/2022).
Baca Juga: Pesan Bupati Ciamis di HSN 2022: Santri Harus Visioner
Pada peringatan HSN ke-8 tahun ini, ribuan santri dari berbagai pondok pesantren di Kota Banjar, melaksanakan upacara dan pawai alegoris. Pelaksanaan tersebut di taman kota lapang bhakti, Sabtu (22/10/22).
Ribuan santri tersebut memeriahkan hari santri lengkap dengan membawa atribut khas santri pondok pesantren. Seperti mengenakan baju putih, kopiah, dan sarung yang menjadi ciri khas para santri.
KH Roidi yang juga tokoh santri ini mengatakan, pada momen peringatan Hari Santri tahun 2022 ini, para santri bergabung menjadi satu dengan pemerintah kota (PHBN), melaksanakan upacara akbar di Taman Lapang Bhakti.
Para santri dan pondok pesantren semua satu komando dan satu visi, untuk bersama-sama meneladani semangat perjuangan para ulama.
“Harus bersama-sama satu visi meneladani semua perjuangan para ulama dalam memperjuangkan NKRI,” katanya.
Lanjutnya berharap, melalui peringatan Hari Santri Nasional tahun 2022 ini, pemerintah dapat memperhatikan kebutuhan para santri. Selain itu juga mendukung perkembangan serta kemajuan lembaga pendidikan pondok pesantren.
Hari Santri 2022 di Kota Banjar Berlangsung Meriah
Sementara itu, mewakili Panitia Peringatan Hari Santri, Muhammad Ahsin Mahrus mengatakan, pada tahun ini peringatan HSN berlangsung meriah. Bahkan, pihaknya mengadakan berbagai kegiatan.
Beberapa kegiatan tersebut antara lain, festival hadroh nusantara, halaqoh kebangsaan dan pondok pesantren.
Baca Juga: Uu Sebut Kampung Santri Wujudkan Jabar Juara Lahir Batin
Sedangkan acara puncak diadakan upacara akbar peringatan HSN di Lapang Bhakti dan pawai alegoris santri.
“Alhamdulillah berjalan lancar. Jumlahnya sekitar 4000 santri yang mengikuti upacara akbar. Setelah ini nanti berlanjut dengan pengajian akbar di Alun-alun,” katanya.
Lanjutnya berharap, ke depan pemerintah lebih memberikan akses kepada para santri dan pondok pesantren, untuk mendukung perkembangan mutu dan kualitas pendidikan.
Terlebih lagi menurutnya, lembaga pondok pesantren sekarang ini tidak hanya konsen mengembangkan keilmuan keagamaan. Tetapi juga mengembangkan disiplin keilmuan yang lain, sebagai bukti mampu menjawab tantangan zaman.
“Santri harus diberikan akses. Karena pesantren sekarang ini, bukan hanya lembaga pendidikan keagamaan, tetapi juga keilmuan yang lain sebagai bukti bahwa pesantren mampu menjawab tantangan zaman,” ucapnya. (Muhlisin/R5/HR-Online/Editor-Adi)
