KBRN, Samarinda: Peringatan Hari Raya Nyepi 2022 Tahun Baru Saka 1944 dinilai sebagai momentum untuk introspeksi diri mengenai pencapaian diri maupun apa yang telah dilakukan selama setahun penuh, yang dilaksanakan dengan ketenangan.
Tahun Baru Isaka diperingati dengan menyepi selama 24 jam, ditandai dengan larangan amati geni (tidak menyalakan api), amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), dan amati lelanguan (tidak melakukan kegiatan hiburan).
“Perayaan hari raya nyepi tidak bepergian, perayaan nyepi di ajaran agama hindu tidak melaksanakan pesta pora, tapi justru melakukannya secara berdiam diri di rumah, merenung dan introspeksi diri. Karena itulah disebut bahwa nyepi merupakan momentum untuk introspeksi diri yang dilaksanakan dengan ketenangan,” ujar Kepala Bidang Bimbingan Masyarakat Hindu Kantor Wilayah Agama Provinsi Kalimantan Timur, Anak Agung Rake kepada RRI.co.id di Samarinda, Kamis (3/3/2022).
BACA JUGA: Menjelang Nyepi, Umat Hindu Gelar Upacara Melasti
Umat Hindu di seluruh Indonesia termasuk Samarinda, Kalimantan Timur, memperingati Hari Raya Nyepi 2022 Tahun Baru Saka 1944 yang jatuh pada Kamis, 3 Maret 2022.
Saat Nyepi, umat Hindu mendedikasikan waktunya untuk mendekatkan diri kepada Tuhan (Hyang Widhi Wasa) melalui Doa.
Peringatan ini juga sebagai hari yang dikhususkan untuk meditasi dan refleksi diri dengan keheningan total.
BACA JUGA: Pelabuhan Ketapang Tutup Rabu Pukul 23:59 WIB
Perayaan Nyepi tahun ini mengangkat tema “Aktualisasi Nilai-Nilai Tat Twam Asi Dalam Moderasi Beragama Menuju Indonesia Tangguh”.
Tema tersebut diusung sebagai jawaban atas berbagai persoalan yang masih dihadapi oleh Bangsa Indonesia.
Perayaan Nyepi pada tahun ini berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, karena masih harus dijalankan dalam masa pandemi Covid-19.
“Terlebih sekarang, kasus Covid kembali mengalami peningkatan akibat hadirnya varian baru yakni Omicron,” pungkasnya.