Beranda Berita Nasional Hari ke-10 Operasi Zebra di Garut, Angka Pelanggar Didominasi Knalpot Bising

Hari ke-10 Operasi Zebra di Garut, Angka Pelanggar Didominasi Knalpot Bising

Angka-Pelanggar-Lalu-Lintas.jpg

harapanrakyat.com,- Pada hari kesepuluh pelaksanaan Operasi Zebra oleh Polres Garut, Jawa Barat, ternyata belum memberikan dampak yang signifikan terhadap perilaku pengguna kendaraan. 

Meskipun sudah sepuluh hari sejak mulainya operasi tersebut, masih banyak pelanggar yang mendapatkan hukuman, baik melalui ETLE maupun tilang manual.

AKP Undang Hidayat, Kasat Lantas Polres Garut menjelaskan, operasi Zebra yang berlangsung selama sepuluh hari ini merupakan upaya kepolisian untuk meningkatkan disiplin berlalu lintas. 

BACA JUGA:  Festival Panen Raya Subang: Kolaborasi Syngenta dan Pemkab Sukses Dongkrak Produksi Padi Dua Kali Lipat

Namun, sayangnya pengguna kendaraan roda dua masih mendominasi angka pelanggaran di jalan.

Baca juga: Buat Onar Ngaku Kebal Senjata, 3 Preman Kampung di Garut Jadi Amukan Massa

Berdasarkan data pada hari kesembilan, lanjutnya, menunjukkan bahwa sebanyak 30 pelanggar lalu lintas telah mendapat tindakan, baik melalui ETLE maupun tilang manual. 

“Pelanggaran ini paling banyak itu oleh pengendara sepeda motor dengan knalpot yang berisik,” terangnya, Kamis (14/9/23).

BACA JUGA:  Dedi Mulyadi Tanggapi Tunjangan Rumah DPRD Jabar Rp62-71 Juta: “Tidak Masalah Dihapus”

Menurutnya, karena angka pelanggaran yang masih tinggi menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat terhadap kamseltibcarlantas (keamanan, keselamatan, dan ketertiban berlalu lintas), maka perlu adanya peningkatan kesadaran.

“Oleh karena itu, kepolisian akan meningkatkan upaya preventif dan pendidikan mengenai kamseltibcarlantas untuk mengurangi jumlah pelanggaran lalu lintas,” imbuhnya.

Ia menambahkan, pelanggaran lalu lintas didominasi oleh pengendara sepeda motor yang tidak menggunakan helm keselamatan. Selain itu, pengendara di bawah umur, pengendara yang memodifikasi sepeda motor dengan knalpot brong, dan pengendara yang melawan arus lalu lintas.

BACA JUGA:  Pemprov Jabar Tegaskan Dukungan Penuh untuk Pengembangan Patimban Industrial Estate di Subang

“Semuanya itu memang pelanggaran yang sangat berisiko terhadap keselamatan dalam berlalu lintas. Kami imbau masyarakat supaya patuh terhadap aturan,” pungkasnya. (Pikpik/R6/HR-Online/Editor: Muhafid)