harapanrakyat.com,- Dampak kemarau panjang, harga jual cabe merah keriting makin pedas. Namun, meski harga cabe mengalami kenaikan, warga yang menanam cabe keriting di Desa Mekarbuana, Kecamatan Panawangan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat sumringah.
Petani asal Dusun Cogreg Desa Mekarbuana, Anda Lesmana mengatakan, pada musim kemarau harga cabe merah keriting mengalami kenaikan yang signifikan. Harga jual di tingkat petani saat ini tembus Rp 55.000 per kilogram.
“Kemungkinan naiknya harga jual cabe merah keriting dipengaruhi oleh pasokan dari penghasil cabe yang berkurang. Ini yang menyebabkan harga di tingkat petani melejit. Naik lebih dari dua kali lipat,” kata Anda, Sabtu (2/12/2023).
Kenaikan harga cabe juga bisa terjadi disebabkan menurunnya hasil produksi. Cuaca ekstrim juga mempengaruhi pasokan dari luar daerah yang semakin terbatas.
Baca Juga: Harga Cabe Rawit di Pasar Manis Ciamis Naik, Pembeli Sepi
Anda menyebutkan, dampak kemarau membuat hasil panen cabe turun drastis sebab banyak buah yang gugur dan kempis.
“Tanaman cabe tidak tahan dengan musim kemarau, kecuali tersedia air untuk menyiram rutin,” katanya.
Menurut Anda, pada musim kemarau serangan hama dan kekeringan menjadi masalah utama bagi petani. Hal ini karena kurangnya pasokan air membuat hasil panen menurun.
“Meskipun hasil panen menurun, tapi kan harganya naik, jadi wajar kalau musim panen para petani cabe sumringah, harga cabe makin pedas,” pungkasnya. (Edji/R7/HR-Online/Editor-Ndu)