Beranda Berita Nasional Harga Cabai di Kota Bandung Meroket, Disdagin Ungkap Alasannya

Harga Cabai di Kota Bandung Meroket, Disdagin Ungkap Alasannya

Kadis-Perindag-Kota-Bandung-Elly-Wasliah.jpg

harapanrakyat.com – Lantaran adanya penurunan pasokan, saat ini harga cabai di Kota Bandung meroket. Hal tersebut akibat terjadinya El Nino yang berdampak pada penurunan hasil komoditas pertanian, salah satunya cabai.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung, Elly Wasliah mengatakan, saat ini harga cabai di Kota Bandung mencapai Rp 100 ribu per kilogramnya. Harga tersebut lebih mahal ketimbang sebelumnya sebesar Rp 80 ribu per kilogram.

BACA JUGA:  Mungkinkah Indonesia Menjadi Kejutan di Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026?

Ia mengakui, mahalnya harga cabai ini terjadi sejak awal November 2023.

Baca Juga : Tekan Inflasi, Pemkab Bandung Barat Gelar Operasi Pasar Beras Murah

“Hasil panen cabai di daerah produsen tidak optimal berdampak pada fluktuatif harga akibat cuaca kemarau panjang yang terjadi,” ungkapnya di Kota Bandung, Kamis (9/11/2023).

Saat ini, kata Elly, pasokan cabai dari daerah pemasok memang terjadi penurunan. Beberapa wilayah pemasok cabai ke Kota Bandung di antaranya dari Jawa Timur, Bandung Raya, dan wilayah Priangan Timur.

BACA JUGA:  Penginapan Murah Subang: Daftar Alamat dan Tarif (2024)

“Cabai merah tanjung itu dari Banyuwangi. Sedangkan cabai merah dari Bandung Raya dan juga Ciamis. Semuanya terjadi penurunan pasokan yang berdampak pada (mahal) harga jual cabai,” ujarnya.

Selain cabai, ia juga mewaspadai terjadinya lonjakan harga pada komoditas pangan lainnya. Untuk itu, kata Elly, Pemkot Bandung bakal melaksanakan operasi pasar murah kebutuhan pokok.

BACA JUGA:  7 Pondok Pesantren Terbaik dan Terbesar Di Subang 2024, Cek No. 4

“Operasi pasar murah kebutuhan pokok masyarakat ini akan kami gelar mulai dari tingkat kecamatan hingga kota. Bukan harga cabai saja yang perlu kita waspadai agar tidak menimbulkan inflasi,” ucap Kadisdagin Kota Bandung itu. (Rio/R13/HR Online/Editor-Ecep)